Ahad 06 May 2018 09:15 WIB

Massa Deklarasikan Relawan Nasional #2019GantiPresiden

Deklarasi akbar relawan nasional #2019GantiPresiden digelar di Monas pagi ini

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nidia Zuraya
Relawan #2019GantiPresiden sudah mulai memadati pelataran Monumen Nasional (Monas) di dekat Patung Kuda, Ahad (6/5).
Foto: Ali Mansur
Relawan #2019GantiPresiden sudah mulai memadati pelataran Monumen Nasional (Monas) di dekat Patung Kuda, Ahad (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deklarasi akbar relawan nasional #2019gantipresiden akan dilakukan di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Rencananya, kegiatan tersebut akan dilaksanakan hari ini, Ahad (6/5), pukul 09.00 WIB.

Massa dengan kaos bertuliskan "2019 Ganti Presiden" mulai memadati lokasi. Kegiatan ini beberapa kali berpindah lokasi.

Pada mulanya direncanakan dilaksanakan di seputar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Sempat rencana kegiatan itu berpindah ke Taman Aspirasi, Jakarta Pusat, sebelum kembali lagi ke lokasi awal.

Berdasarkan pantauan Republika di lapangan, massa mulai memadati kawasan seputar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, dekat dengan Bundaran Air Mancur Monas. Mobil komando pun telah berada di tempat. Di lokasi juga terdapat beberapa pedagang kaki lima yang berjualan atribut bertuliskan "2019 Ganti Presiden".

Perwakilan dari Tim Advokasi Relawan Aktivis #2019GantiPresiden Djuju Purwantoro menyebutkan, alasan pihaknya ingin 2019 nanti ada presiden yang baru yakni karena ingin kondisi negara bisa lebih baik, adil, dan makmur. Menurutnya, saat ini banyak kebutuhan maryarakat yang harganya relatif mahal.

"Sekarang harga-harga mahal. Itu faktanya. Masyarakat merasakan seperti itu, harga-harga tarif dasar listrik, harga sembako, BBM, itu naik terus kita ingin perubahan lebih baik," kata dia saat ditemui di sekitar lokasi kegiatan, Ahad (6/5).

Ia mengestimasi jumlah peserta yang akan hadir sekitar 500 orang. Kendati ingin adanya presiden yang berbeda setelah 2019 nanti, ia mengaku belum ada nama calon yang pasti yang hendak diusung. Apa yang mereka lakukan hari ini, kata dia, tak ada hubungannya dengan partai politik (parpol)

"Belum ada, kita persiapkan mengikuti karena persiapan itu parpol. Tidak ada hubungannya dengan parpol. Apapun kita ingin perubahan lebih baik," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement