REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Para petani di Kota Cimahi mengeluhkan fungsi kartu tani program Kementerian Pertanian yang belum bisa dimanfaatkan. Bahkan, informasi seputar penggunaan kartu masih belum merata diterima oleh para petani. Kondisi tersebut berlangsung sejak kartu dibagikan pada Desember 2017 lalu.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kelurahan Citeureup, Rizal Kusnandar mengatakan, setelah para petani dibagikan kartu tan, mereka belum pernah mendapatkan informasi lebih lanjut seputar penggunaan kartu itu. "Soal penggunaan kartu tani belum ada penjelasan detail. Intinya mungkin belum cair bantuannya," ujarnya, Ahad (6/5).
Dia mengatakan, sejak penyerahan kartu tani oleh Wali Kota Cimahi, Ajay Priatna sama sekali tidak ada tindak lanjut dari Pemkot Cimahi. Akibatnya, sebagian para petani merasa kecewa dengan belum bisa dimanfaatkannya kartu tersebut.
Selain itu, para petani masih kebingungan dengan fungsi kartu tersebut. Padahal, mereka sangat menantikan manfaat dari kartu tersebut.
"Belum ada sosialisasi lagi. Sehingga para petani kebingungan. Mereka saja belum tahu cara menggunakan kartu tersebut," katanya.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Mita Mustikasari mengatakan, kartu tani belum bisa digunakan oleh para petani karena masih menunggu alokasi kuota pupuk yang akan dimasukan ke kartu tani oleh Kementan RI. Sehingga, para petani di Kota Cimahi masih menggunakan sistem manual untuk membeli pupuk. "Sampai saat ini pembelian masih manual, sambil menunggu pengisian alokasi pupuk," katanya.