Ahad 06 May 2018 19:39 WIB

Dor...'Ayah' Pentolan Begal Jawa Pun Tewas

Pentolan begal Jawa ini pernah mendekam di penjara 2,5 tahun dalam kasus sama.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan, saat menunjukan senjata tajam yang dipakai 'ayah' pelaku begal sadis yang ditembak mati anggotanya, Ahad (6/5).
Foto: dok. Istimewa
Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan, saat menunjukan senjata tajam yang dipakai 'ayah' pelaku begal sadis yang ditembak mati anggotanya, Ahad (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Jajaran Polres Karawang, Jabar, kembali menembak mati pelaku begal sadis. Kali ini, begal yang meregang nyawa tersebut, yakni pentolan kelompok 'Jawa' yang sering beraksi di wilayah Jakarta, Bekasi serta Karawang. Pelaku yang mati akibat ditembus timah panas tersebut yakni Ali Maksum (55 tahun) alias ayah.

Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan, mengatakan, ayah ini merupakan residivis dengan kasus yang sama. Dia pernah mendekam di penjara selama 2,5 tahun. Akan tetapi, ketika keluar dari 'hotel prodeo', ayah bukannya kapok. Justru, perilakunya semakin menjadi dan sadis.

"Berdasarkan keterangan rekannya, ayah ini sudah beraksi di 10 lokasi di wilayah Jakarta dan Bekasi. Sedangkan di Karawang ada lima lokasi," ujar Hendy, Ahad (6/5).

Dalam aksinya, ayah yang merupakan pimpinan kelompok Jawa ini, sering mencuri sepeda motor yang terparkir di tempat perbelanjaan atau di depan rumah. Bahkan, dalam aksinya mereka ini selalu membawa senjata tajam sejenis sangkur.

Hendy menuturkan, terungkapnya kasus ayah ini, berawal dari keterangan pelaku lainnya. Kepada petugas, pelaku yang ditembak kakinya ini, mengaku direkrut jadi anggota begal oleh ayah. Pelaku tersebut, lalu menunjukan rumah kontrakan ayah di Kampung Lamaran, Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur.

Seketika, anggota yang sudah mengantongi alamat kontrakan ayah ini, menuju lokasi pada Sabtu malam (5/5). Saat anggota hendak mematikan instalasi listrik kontrakan ayah, begal senior tersebut justru menyerang anggota dengan senjata tajam seperti sangkur.

"Karena nyawa anggota kami terancam, maka pelaku kita beri peringatan yang terarah dan terukur. Pelaku, meninggal dunia saat dibawa menuju RSUD," ujarnya.

Menurut Hendy, kelompok Jawa ini anggotanya ada lima orang. Mereka merupakan warga Blora, Jateng. Saat ini, jajarannya masih memburu satu pelaku lagi serta penadah sepeda motor.

Sampai saat ini, sudah 16 begal yang tewas akibat ditembus timah panas. Selain itu, ada sembilan pelaku lainnya yang mendapat hadiah tembakan di kaki. Khusus untuk kasus begal, pihaknya berkomitmen untuk terus memeranginya. "Sampai para pelaku begal sadis ini insyaf," kata Hendy. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement