REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erupsi vulkanik yang disertai dengan leleran lava pada Kamis lalu membuat penduduk Big Island, Hawaii harus dievakuasi. Ahad (6/5) kemarin, para penduduk berkesempatan untuk pulang sebentar ke rumah masing-masing untuk menyelamatkan apapun yang tertinggal saat evakuasi.
"Ini bukan waktu untuk melihat-lihat," ungkap Hawaii County Civil Defense Agency melalui laman sosial media mereka seperti dilansir Reuters.
Di waktu yang singkat ini, penduduk bisa kembali ke rumah masing-masing untuk mengambil dan menyelamatkan apapun yang berharga. Beberapa di antaranya adalah dokumen-dokumen penting, obat-obatan hingga binatang peliharaan.
"Ada beberapa area di mana kedatangan lava di permukaan jauh dari tempat tinggal," ungkap CEO Hawaii Tourism Authority George Szigeti.
Hawaii County Civil Defense Agency menyatakan tak semua penduduk yang dievakuasi berkesempatan untuk pulang sebentar ke rumah mereka. Penduduk di yang tinggal di sekitar Lanipuna Gardens misalnya, tak mendapat kesempatan untuk menyambangi rumah mereka karena masih ada gas volkanik berbahaya di wilayah tersebut.
Leleran lava ini berasal dari gunung merapi Kilauea. Kilauea merupakan salah satu gunung merapi paling aktif di dunia.
Sebelumnya, terjadi erupsi gunung merapi Kilauea pada Kamis lalu yang disertai dengan leleran lava dan kadar sulfur dioksida yang tinggi di area Big Island, Hawaii. Erupsi ini diikuti dengan gempa berkekuatan 6,9 magnitudo pada Jumat.
Seluruh penduduk di Leilani Estates, kawasan pemukiman warga dekat Big Island dan Lanipuna Gardens telah diperintahkan untuk evakuasi. Hingga Ahad pagi, terhitung ada sembilan letusan ventilasi vulkanik yang sudah terjadi di kawasan yang telah dievakuasi tersebut.
Per Ahad, diketahui setidaknya ada sembilan rumah yang rusak akibat erupsi yang diikuti oleh gempa ini. Sejauh ini tidak ada laporan terkait korban luka maupun korban jiwa dalam bencana ini.