REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Ledakan bom terjadi di sebuah masjid yang terletak di Provinsi Khost, Afghanistan timur, Ahad (6/5). Ledakan tersebut mengakibatkan 14 orang meninggal dunia dan melukai sekitar 33 orang.
Juru bicara Gubernur Provinsi Khost Talib Mangal mengatakan, ada satu perempuan yang menjadi korban ledakan tersebut. Ledakan itu terjadi ketika orang-orang sibuk beribadah.
"Sementara di bagian lain bangunan masjid orang-orang sedang berkumpul untuk mendapatkan kartu pendaftaran pemilih untuk pemilihan umum," kata Talib, dilansir dari CBS News, Senin (7/5).
Juru bicara polisi, Basir Bina, mengatakan, ledakan di masjid tersebut tampaknya disebabkan bahan peledak yang sudah ditempatkan di masjid. Sepertinya bukan bom yang digunakan oleh pengebom bunuh diri.
Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, membantah keterlibatan kelompoknya dalam ledakan tersebut. "Kami menolak segala bentuk keterlibatan dalam insiden ini," ujarnya.
Pada bulan lalu diberitakan, pengebom bunuh diri menyerang pusat pendaftaran pemilihan umum di Kabul. Akibatnya menewaskan 60 orang dan melukai sedikitnya 130 orang lainnya. Seperti diketahui, Afghanistan berencana menyelenggarakan pemilihan umum pada Oktober 2018.