Senin 07 May 2018 13:14 WIB

Calon Direktur CIA Tuai Dukungan Meski Dituduh Siksa Tahanan

Gina Haspel dituduh menyiksa tahanan untuk interogasi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Calon Direktur CIA, Gina Haspel
Foto: CIA via AP
Calon Direktur CIA, Gina Haspel

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih tetap mendukung pencalonan Gina Haspel oleh Presiden Donald Trump untuk menjabat sebagai direktur CIA. Pada Ahad (6/5), Gedung Putih mengatakan kritik partisan tidak akan menganggu pencalonan Haspel.

Tanggapan Gedung Putih tersebut disampaikan setelah beberapa laporan pada Jumat (4/5) mengatakan Haspel telah menawarkan untuk menarik diri dari pencalonannya. Namun laporan-laporan itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

Raj Shah, juru bicara Gedung Putih, menyebut Haspel sebagai calon yang sangat berkualitas. "Pencalonannya tidak akan terganggu oleh para kritikus partisan yang berpihak pada ACLU mengenai bagaimana CIA menjaga keamanan rakyat Amerika," kata Shah, dikutip Fox News.

Seorang pejabat senior Gedung Putih juga mengatakan Haspel tidak akan menarik diri dari pencalonannya. Sidang konfirmasi Haspel oleh Komite Intelijen Senat dijadwalkan akan diselenggarakan pada Rabu (9/5).

Haspel diperkirakan akan menjadi wanita pertama yang memimpin CIA. Ia adalah perwira operasi karier pertama yang dinominasikan untuk memimpin lembaga tersebut dalam beberapa dekade.

Namun, banyak anggota Partai Demokrat yang mengatakan Haspel harus didiskualifikasi karena dia pernah menjabat sebagai kepala pangkalan di tempat penahanan rahasia di Thailand. Di tempat itu, dua tersangka terorisme telah menjadi sasaran teknik interogasi waterboarding.

"Ada fenomena yang menarik selama beberapa minggu terakhir. Mereka yang mengenal Gina Haspel yang sebenarnya, yang pernah bekerja dengannya, yang pernah bertugas dengannya, yang membantunya menghadapi terorisme, Rusia, dan ancaman lain yang tak terhitung jumlahnya bagi bangsa kita, hampir seluruhnya mendukungnya. Ada alasan untuk itu," kata juru bicara CIA Dean Boyd kepada Fox News pada Ahad (6/5).

"Ketika orang-orang Amerika akhirnya memiliki kesempatan untuk melihat Gina Haspel yang sebenarnya pada Rabu nanti, mereka akan mengerti mengapa dia sangat dikagumi dan mengapa dia akan menjadi pemimpin yang hebat untuk lembaga ini," kata Boyd.

Mantan Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice juga mendukung pencalonan Haspel. Ia mengungkapkan dukungannya untuk Haspel saat tampil dalam acara Fox and Friends pekan lalu.

"Jika Anda tidak dalam posisi berwenang pada 11 September, Anda tidak akan tahu tekanan yang kami hadapi untuk mencoba memastikan bahwa negara ini tidak akan diserang lagi," kata Rice.

Sementara pihak yang menentang pencalonan Haspel adalah kelompok American Civil Liberties Union, yang mengatakan mereka sangat menentang praktik interogasi yang menyiksa menggunakan air atau waterboarding.

"Jika dikonfirmasi, Gina Haspel akan menjadi orang pertama dan satu-satunya yang dikonfirmasi oleh Senat yang pernah memiliki peran operasional dalam menggunakan praktik penyiksaan," ujar Chris Anders dari American Civil Liberties Union.

Haspel berjanji untuk tidak menghidupkan kembali praktik waterboarding di CIA, setelah Menteri Pertahanan AS Jim Mattis memberi tahu Trump bahwa prakyik penyiksaan adalah taktik interogasi yang tidak efektif. Namun dalam kampanyenya, Trump selalu berbicara tentang pendekatan keras AS untuk memerangi ekstremisme dan bersumpah akan kembali mengesahkan waterboarding.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement