Senin 07 May 2018 14:43 WIB

PM Li Minta Investor Cina Pakai Pekerja Lokal Indonesia

Pemerintah akan mempermudah investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Terima Kunjungan PM RRT. Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Cina Li Keqiang melambaikan tangan kepada jurnalis di Beranda Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Terima Kunjungan PM RRT. Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Cina Li Keqiang melambaikan tangan kepada jurnalis di Beranda Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Li Keqiang menggelar pertemuan dan membahas sejumlah isu terkini. Keduanya pun sepakat mendorong perekonomian dengan kerja sama pembangunan infrastruktur.

Li mengatakan, usulan kerja sama empat koridor antara Indonesia dan Cina menjadi hal yang patut dilaksanakan. Guna mendukung kerja sama di bidang ekonomi Pemerintah Cina akan mengirimkan tim ahli untuk bisa menelaah lebih lanjut usulan kerja sama tersebut khususnya untuk pembangunan pelabuhan, pembangunan ekonomi pesisir, dan pengolahan perikanan.

Menurut Li, pemerintah Cina akan mendorong agar investor yang biasa menanamkan modalnya di Indonesia bisa melirik empat koridor seperti disampaikan pemerintah Indonesia. Di sisi lain, Li juga menekankan pada perusahaan Cina yang berinvestasi di Indonesia untuk menggunakan tenaga kerja lokal dalam skala besar.

"Dengan demikian baru bisa mendapatkan keuntungan antara kedua negara. Ini adalah arah kita bersama," ujar Li dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Senin (7/5).

Li menuturkan bahwa Presiden Jokowi akan memudahkan administrasi bagi perusahaan mana pun termasuk dari Cina yang ingin ikut serta membangun perekonomian di Indonesia. Kemudahan berinvestasi menjadi cara bagi pemerintah Indonesia untuk membuka jalan selebar mungkin dalam perluasan lapangan kerja.

 

Baca juga,  Jokowi: Cina Mitra Strategis Indonesia.

 

Dalam pertemuan bilateral ini, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. Jokowi menekankan, pentingnya peningkatan ekspor Indonesia ke Cina mengingat jumlah penduduk Cina yang mencapai 1,37 miliar menjadi pangsa pasar yang besar bagi komoditas produk-produk Indonesia.

 

Peningkatan ekspor produk Indonesia inipun disambut baik oleh PM Li. Di antaranya yakni produk kelapa sawit, sarang burung walet, kopi, kakau, serta buah-buahan seperti manggis, buah naga, dan juga salak."Tadi secara khusus PM Li Keqiang menyanggupi bentuk peningkatan ekspor kita, tambahan minimal 500 ribu ton minyak kelapa sawit ke Cina," ujar Jokowi.

Presiden juga menyampaikan Indonesia dan Cina harus dapat memberikan manfaat bagi perdamaian, stabilitas, dan juga kesejahteraan dunia berdasarkan pada hukum dan norma-norma internasional.

Dalam pertemuan bilateral, dua negara pun sepakat menandatangani dua kerja sama. Yakni MoU tentang promosi kerja sama pembangunan koridor ekonomi komprehensif regional antara Kemenko bidang Kemaritiman RI dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRT. Serta MoU tentang pembangunan proyek waduk Janelata dan waduk Riam Kiwa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement