REPUBLIKA.CO.ID BANDUNG -- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung kembali menggelar kejuaraan nasional taekwondo "UPI Challenge National Taekwondo Tournament" pada 4-6 Mei. Bakat-bakat baru pun lahir dari kejuaraan yang digelar untuk ke-12 kalinya itu.
Pada kejuaraan 2018 ini, jumlah peserta ada 1.256 atlet yang berasal dari 169 kontingen di seluruh Indonesia. Nama-nama yang tidak asing di ajang taekwondo nasional ikut berlaga di turnamen yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UPI ini.
"Sebut saja para atlet pelatnas seperti Adam Yazid Ferdyansyah, Chairul Adzan, Aulia Ramadhan, Anissa Cinthya, dan masih banyak lagi," kata Ketua Panitia UPI Challenge, Dwi Lestari, dalam siaran persnya, Senin (7/5).
Kontingen taekwondo Depok yang mengikuti UPI Challenge.
Dwi mengatakan, kejuaraan ini diharapkan sebagai momentum untuk membina atlet-atlet baru, melahirkan atlet-atlet terbaik di Indonesia. Sejak digelar pada 2004, UPI Challenge hanya menggelar kelas prestasi (nonpemula) dengan sistem gugur.
UPI Challenge mempertandingkan dua kategori, Kyorugi (tarung) dan Poomsae (jurus), yang terdiri dari empat kelas yaitu Pra Cadet (9-12 tahun), Cadet (12-15 tahun), Junior (15-18 tahun) dan Senior (18-30 tahun). Jumlah kelas yang beragam untuk level kejuaraan tingkat nasional, tidak terlepas dari tujuan pelaksanaan UPI Challenge sebagai ajang untuk membina atlet-atlet taekwondo baru di Indonesia.
Selain medali dan piagam penghargaan, panita menyediakan total hadiah uang sebesar Rp 20 juta bagi para pemenang. Keluar sebagai juara umum adalah kontingen Pusat Pembinaan Olahraga Pelajar (PPOP) Jakarta, yang berhasil meraih delapan medali emas, dua medali perak dan tiga medali perunggu.
Selain menyabet gelar juara umum, PPOP Jakarta juga meraih juara umum untuk divisi junior serta mendapatkan gelar atlet terbaik untuk kategori junior. Sementara gelar juara umum kedua diboyong oleh kontingen DTC Cibinong dan kontingen Tegar Beriman sebagai peraih gelar juara umum ketiga.