Senin 07 May 2018 23:15 WIB

Indef: Penurunan Daya Beli Dibiarkan Terjadi

Pemerintah perlu menambah alokasi subsidi BBM

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Muhammad Hafil
INDEF Bhima Yudistira Adhinegara dalam Diskusi Lantaibursa.id dengan tema
Foto: Tahta Aidilla/Republika
INDEF Bhima Yudistira Adhinegara dalam Diskusi Lantaibursa.id dengan tema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, pemerintah belum mampu menyelesaikan persoalan perlambatan konsumsi rumah tangga. Untuk diketahui, sejak tahun lalu pertumbuhan konsumsi rumah tangga, terus berada pada kisaran level 4,9 persen.

"Penurunan daya beli seakan dibiarkan terjadi. Kebijakan yang paling fatal itu pencabutan subsidi listrik 900 VA dan kelangkaan premium. Itu langsung masyarakat menahan belanja," ujar Bhima, Senin (7/5).

Menurut Bhima, pemerintah perlu segera menambah alokasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu, alokasi BBM jenis premium perlu dikembalikan terutama di wilayah Jawa, Madura, dan Bali.

Sektor industri juga perlu diperkuat karena sebagian besar serapan tenaga kerja ada di industri. "Kalau industri loyo, pendapatan masyarakat juga turun. Kebijakan pajak juga harus kondusif dorong dunia usaha jangan agresif terutama ke kelas menengah," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement