Selasa 08 May 2018 08:30 WIB

Sultan Banjar Siap Satukan Raja Sultan se-Indonesia

FSKN harus menjadi barometer nilai-nilai adiluhung kebudayaan Nusantara.

Rep: Heri Ruslan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sultan Banjar H Khairul Saleh  (kanan depan) terpilih sebagai ketua umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) periode 2018-2023.
Sultan Banjar H Khairul Saleh (kanan depan) terpilih sebagai ketua umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) periode 2018-2023.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Sultan Banjar H Khairul Saleh terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) periode 2018-2023 dalam Musyawarah Nasional III yang digelar di Jakarta, 5 Mei 2018.  

Mantan bupati Banjar, Kalimantan Selatan itu, menggantikan ketua umum FSKN sebelumnya Gusti Tedjowulan. Munas III FSKN yang dibuka Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan itu dihadiri sebanyak 147 peserta dari berbagai kesultanan dan kerajaan di Indonesia.

Pascaterpilih sebagai ketua umum FSKN, Sultan Khairul Saleh bertekad untuk kembali menyatukan kembali FSKN yang dilanda dualisme kepengurusan. Ketua ICMI Kalsel itu menegaskan, ia akan merangkul kembali para sultan dan raja yang sempat menyatakan keluar dari FSKN dan membuat forum tandingan.

"Kita akan lakukan konsolidasi dengan para raja dan sultan se-Indonesia agar seia sekata untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negara," ujar Sultan Khairul Saleh kepada Republika.co.id, Selasa (8/5).

FSKN, kata Sultan Khairul Saleh, akan turun ambil bagian membantu pemerintah dalam pembangunan budaya, ekonomi, sosial, pendidikan dan agama. "FSKN akan menjadi mitra pemerintah dan siap membantu dalam pembangunan sesuai dengan kemampuan raja dan sultan di daerah masing-masing," ungkapnya.

Menurut dia, FSKN harus menjadi barometer nilai-nilai adiluhung kebudayaan Nusantara. Sultan Khairul Saleh memilih KRAy Dr Ir Naniek Widayati sebagai Sekjen FSKN. “Saya menunjuk Dr Nanik sebagai Sekjen FSKN, karena beliau orang yang sudah berpengalaman dan menguasai Jakarta," kata dia.

Sultan Khairul Saleh mengaku tak pernah bermimpi dan berniat untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum FSKN. Ia bersedia dicalonkan sebagai ketua umum setelah peserta Munas III FSKN memintanya untuk maju dalam pemilihan.

Ia diusulkan menjadi calon ketua umum FSKN oleh Sultan Bintan Huzrin Hood. Usulan itu, kata Sultan Khairul Saleh, mendapat dukungan dari seluruh peserta Munas III FSKN. Pimpina sidang pun meminta Sultan Khairul Saleh untuk menyatakan kesediaannya.

"Dengan mengucap bismillah dan mengharap ridha dari Allah SWT akhirnya saya bersedia dicalonkan sebagai ketua umum FSKN," kata Sultan. Ia akhirnya dipilih secara aklamasi menjadi ketua umum FSKN, karena tak ada calon lain. Sebagai tanda serah terima jabatan, kata Sultan Khairul Saleh, ia mendapat penyerahan bunga dari ketua umum FSKN sebelumnya didampingi Dewan Penasihat FSKN BRA Mooryati Soedibyo. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement