REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ibunda dari Muhammad Rizki, anak yang meninggal setelah mengantre sembako di Monas pada Sabtu (28/4) lalu, yakni Komariyah, mengaku mencabut laporannya terhadap panitia penyelenggara dari Polda Metro Jaya karena keinginan sendiri. Dia mengaku dirinya telah ikhlas melepaskan kepergian anak bungsunya itu.
“Saya memang benar mencabut tuntutan. Tidak apa-apa. Karena sudah ikhlas, biarin Rizky tenang di sana,” ujar Komariyah saat Republika.co.id temui di rumah tinggalnya di Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa (8/5). Sesekali dia menyeka air matanya.
Dia mengiyakan bila nanti laporan itu dilanjutkan, polisi akan melakukan penyidikan dengan melakukan autopsi pada jenazah Rizki. Oleh sebab itu, Komariyah mengatakan, makam Rizki pun harus dibongkar lagi. Itu yang tak diinginkan oleh Komariyah.
“Di polda ya gitu aja mah. Saya cabut tuntutan saja, saya enggak mau (jenazah) anak saya dibongkar lagi kuburannya, saya enggak mau,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga menginginkan permasalahan tersebut selesai karena dirinya merasa lelah didatangi banyak orang. Dengan mencabut laporan itu, kata dia, dia berharap permasalahan selesai dan dia pun mengikhlaskan anaknya itu untuk pergi.
Dia juga mengelak ada pihak yang mengajak untuk berdamai dengan mengiming-iming imbalan. Dia menegaskan, pencabutan laporan tersebut murni memang keinginan dirinya sendiri.
“Tidak, tidak ada, saya sendiri mencabut laporannya. Saya sudah capek. Saya didatengin mulu orang, saya sudah capek. Saya cabut saja, saya sudah enggak mau, saya sudah ikhlas. Saya ikhlas Rizki diambil Allah, saya ikhlas, sudah. Dia ahli surga,” ujarnya.
Komariyah, saat didatangi Republika.co.id, mengaku tidak enak badan selama dua hari terakhir. Dia mengeluhkan kepalanya yang sakit dan enggan makan. “Saya enggak mau makan, saya masih teringat Rizki,” ucapnya.