REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi Ketua MPR Zulkifli Hasan makna perjuangan Reformasi adalah mewujudkan janji kemerdekaan. Cita citanya adalah Indonesia yang sejahtera semuanya. Hal ini disampaikan Zulkifli Hasan saat menghadiri peringatan 20 Tahun Reformasi di Gedung DPR RI, Selasa (8/5).
"Janji kemerdekaan harus dilunasi selunas lunasnya. Dan reformasi adalah jalan sejarah menuntaskan janji itu, Indonesia yang adil, setara, dan sejahtera untuk semua," jelas Zulkifli.
Hadir mendampingi Ketua MPR, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua KPK Agus Rahardjo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Peringatan 20 tahun reformasi, lanjut Zulkifli, mengingatkan kita bahwa masih banyak yang harus diperbaiki dari ikhtiar melunasi janji kemerdekaan itu.
"Sudah ada perbaikan seperti kebebasan pers, otonomi daerah, pilkada langsung dan kemajuan lainnya. Tapi masih banyak pekerjaan rumah kita seperti korupsi dan kesenjangan yang masih lebar antara kaya miskin dan Jawa-Luar Jawa," lanjut Zulkifli.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan didampingi Ketua DPR Bambang Soesatyo membacakan puisi WS Rendra berjudul Sajak Bulan Mei 1998. Salah satu bagian yang dibaca Zulkifli Hasan adalah perjuangan melawan putus asa.
"Bagian yang paling menarik dari puisi WS Rendra ini adalah melawan putus asa menunggu nunggu Ratu Adil. Kata Rendra yang harus dilakukan adalah mewujudkan hukum yang adil, bukan pasrah menunggu Ratu Adil" ungkap Ketua Umum PAN ini.
Secara khusus ia berpesan agar di tahun politik ini semangat reformasi diwujudkan dengan bersama mendahulukan merah putih. "Jaga semangat reformasi dengan bersatu lunasi janji kemerdekaan. Merah Putih yang utama," tutupnya.