Selasa 08 May 2018 23:05 WIB

IPB Tingkatkan Dedikasi Muslim di Era Milenial

Mahasiswa PPKU IPB mengadakan acara Kreativitas Muslim Asik PPKU (Tematik).

Mahasiswa IPB sukses gelar Kreativitas Muslim Asik PPKU (Tematik).
Foto: Dok IPB
Mahasiswa IPB sukses gelar Kreativitas Muslim Asik PPKU (Tematik).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tak bisa dipungkiri, fenomena akhir zaman yang cukup memprihatinkan telah merambah ke generasi muda. Maraknya bahaya pergaulan bebas, narkotika, dan pengaruh dari globalisasi di masa kini menjadi tantangan besar bagi generasi muda dalam menyikapi hal tersebut. Memasuki era milenial, ketika akses informasi apapun menjadi sangat mudah, maka peluang inilah yang seharusnya dimanfaatkan sebagai ladang kebaikan.

Menyikapi fenomena tersebut, mahasiswa Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan acara Kreativitas Muslim Asik PPKU (Tematik) yang berlangsung sejak pertengaha April lalu. Acara penutupan Tematik digelar di Auditorium Common Class Room (CCR), Kampus IPB Dramaga (22/4) dan mengangkat topik “Berdedikasi sebagai Muslim Milenial”.

Acara ini menampilkan  Ustaz Fuadh Bakhtiar dan Devi Ariashinta, Creator Dakwah dan Social Motivator sebagai pengisi materi.

“Tematik merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Ikatan Keluarga Muslim PPKU IPB yang terdiri dari beberapa rangkaian acara kompetisi. Untuk penutupan kami ada materi khusus untuk mahasiswa muslim-muslimah tingkat pertama di IPB. Tujuannya untuk membangun silaturahim, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan semangat dalam berdedikasi sebagai muslim khususnya di era millenial,” papar Rahmat selaku Ketua Pelaksana dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (8/5).

photo
Mahasiswa IPB sukses mengadakan Tematik 2018.

Rahmat menambahkan, kegiatan ini juga sebagai ajang menemukan potensi mahasiswa yang bermanfaat untuk dikembangkan bakatnya. “Harapan ke depannya kegiatan ini menjadi salah satu wadah dan pemacu bagi mahasiswa muslim PPKU IPB untuk terus berdedikasi dengan menjalankan tugas sebagai seorang muslim dan menebarkan kebaikan kepada sesama,” tutur Rahmat.

Dalam rangkaian Tematik ada kompetisi hafizh Quran, nasyid, pidato islami (Da’i), kaligrafi, video pendek, dan cerdas cermat islami. “Acara ini berhasil menarik partisipasi dan  antusiasme peserta dalam mengikuti kompetisi yang diadakan. Hal ini terbukti dari karya-karya yang dihasilkan untuk maju dalam kompetisi dan perfomance  peserta dalam kompetisi sangat luar biasa,” ungkap Rahmat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement