Rabu 09 May 2018 13:55 WIB

15 Ribu Hektare Lahan Sawit di Riau Diremajakan

Program peremajaan sawit rakyat di Riau ditargetkan menjangkau 25.423 hektare.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo meresmikan secara langsung peremajaan perkebunan kelapa sawit, di Kabupaten Rokan Hilir, Rabu (9/5).
Foto: Debbie Sutrisno/Republika
Presiden Joko Widodo meresmikan secara langsung peremajaan perkebunan kelapa sawit, di Kabupaten Rokan Hilir, Rabu (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, ROKAN HILIR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung meresmikan program peremajaan perkebunan sawit (replanting). Kali ini, kebun sawit di daerah Rokan Hilir, Provinsi Riau, yang disambanginya. Sebanyak 15 ribu hektare lahan sawit diremajakan dengan melibatkan 5.000 petani swadaya.

Jokowi mengatakan, proses peremajaan sawit oleh pemerintah sudah dijalankan sejak 2017 dengan permulaan daerah Sumatera Selatan serta Sumatera Utara. Di Provinsi Riau, peremajaan sawit ini sangat dibutuhkan karena pohon sawit di daerah ini telah mencapai umur 30 tahunan. 

Meski terbilang terlambat dalam peremajaan, Jokowi menilai program ini sudah sesuai karena petani hanya membutuhkan waktu tiga sampai empat tahun untuk memanen kembali kebun sawit yang telah diremajakan. "Program peremajaan sawit ini menjadi program yang bagus karena nantinya produksi sawit antara petani mandiri dan industri akan mirip-mirip. Tidak seperti sekarang yang jomplang, dua kali separuhnya (hasil produksi)," ujar Jokowi, Rabu (9/5).

Peremajaan perkebunan kelapa sawit ini dinilai Jokowi akan berjalan baik. Selain mendapatkan bantuan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) sebesar Rp 25 juta per hektare, petani pun akan mendapat bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan. 

Meski demikian, Jokowi tidak menampik bahwa dana dari BPDP-KS masih mendapat keluhan dari petani yang sebelumnya sudah melakukan peremajaan. Keluhan tersebut terkait dengan prosedur pencairan dana yang dianggap lambat.

"Ada keluhan prosedur, sekali lagi prosedur. Kita itu selalu orientasinya prosedur. Mestinya orientasinya adalah hasil dan ini yang ingin kita benahi. Saya sudah berikan ke pak Menko Perekonomian ini titiknya di sini," ujar Jokowi.

Untuk 2018, program peremajaan sawit rakyat di Provinsi Riau ditargetkan menjangkau 25.423 hektare lahan yang tersebar di delapan kabupaten termasuk Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Bengkalis.

Program Peremajaan Sawit Rakyat ini merupakan program prioritas pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan program ini sudah sangat mendesak karena sebagian besar kebun kelapa sawit rakyat telah berusia tua, sehingga produktivitasnya rendah. Rendahnya produktivitas ini menyebabkan berkurangnya pendapatan dan menurunnya tingkat kesejahteraan petani, ujar Darmin Nasution.

Direktur BPDP-KS Herdrajat Natawidjaja menjelaskan program peremajaan sawit rakyat ditujukan bagi petani pemilik lahan di bawah empat hektare. Selain untuk meningkatkan jumlah produksi, secara umum program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Melalui peningkatan produktivitas dengan luas lahan yang sama, program peremajaan ini diharapakan dapat mencegah pembukaan lahan baru melalui perambahan hutan dengan cara-cara yang dapat merusak lingkungan. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement