REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Pasangan nomor urut empat di Pilgub Jabar, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, mengalami tren kenaikan elektabilitas. Termasuk, di wilayah pantura. Kenaikan elektabilitas ini, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga independen. Menanggapi kondisi ini, Calon Wakil Gubernur Dedi Mulyadi mengatakan kenaikan elektabilitas ini bukanlah hal yang aneh. Apalagi, untuk wilayah pantura Jabar. Pasalnya, mantan Bupati Purwakarta ini merasa memiliki ikatan emosional yang tinggi dengan masyarakat pantura. "Saya ini orang pantura, setiap hari kami berkomunikasi dengan warga wilayah utara itu. Jadi tidak aneh jika elektabilitas nomor urut empat tertinggi," ujar Dedi, kepada Republika, Rabu (9/5).
Tak hanya itu, Dedi juga mengaku sudah memahami betul adat dan kebudayaan masyarakat utara tersebut. Bagaimana budaya masyarakat Cirebon, Indramayu, Subang maupun Karawang. Meski demikian, Dedi tak merasa jumawa meskipun elektabilitas dengan pasangannya di atas angin. Bahkan untuk memertahankan elektabilitas ini, Dedi akan terus meningkatkan silaturahim dengan masyarakat pantura. "Salah satunya hadir dalam setiap undangan hajatan warga," ujar Dedi.
Menurut pasangan calon gubernur Deddy Mizwar ini, dari 27 kabupaten/kota yang ada di Jabar, mayoritas elektabilitas pasangan nomor empat tinggi. Namun sambung Dedi masih ada sejunlah wilayah yang elektabilitasnya perlu didongkrak. Antara lain di Kota Bandung dan Kota Cimahi. Dua wilayah ini, mendapat fokus perhatian pihaknya. "Meskipun hasil survei menyebut elektabilas kami tinggi, tapi kami tidak ingin menang di survei. Kami ingin ril menang di hasil pencoblosan pada 27 Juni mendatang," jelas Dedi. N ita nina winarsih (ita)