REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Salah satu korban bentrokan yang terjadi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5) malam, diketahui sedang menantikan kelahiran anak keempatnya. Istri almarhum Ipda Yudi Rospuji Siswanto, Lutfi Hidayah, kini tengah hamil usia sembilan bulan dan tinggal menunggu waktu untuk melahirkan.
Salah satu tetangga korban, Hasanah, menuturkan bulan ini seharusnya keluarga tersebut berbahagia menyambut buah hati mereka yang keempat. Pasangan almarhum Ipda Ros dan Lutfi sebelumnya telah dikaruniai tiga orang anak yaitu Kevin (15), Kirana (7), dan Wilastra (4).
"Kami warga disini terkejut. Baru saja Pak Ros bikin selametan di rumah untuk kelancaran kelahiran anak keempatnya," ujar warga yang juga tinggal di Perumahan Bukit Waringin, Blok K4, RT 07/05, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor ini, Rabu (9/5).
Warga yang tinggal di perumahan disebut kaget saat mengetahui tetangga mereka menjadi salah satu korban kerusuhan. Sang istri mengetahui peristiwa kerusuhan di tempat dinas suaminya Rabu (10/5) sekitar pukul 02.00 WIB. Lalu sekitar pukul 06:00 WIB beberapa petugas polisi tiba dan menjemput Lutfi serta tiga orang anaknya menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Komunikasi terakhir beliau (Almarhum) nitip ke saya supaya menjaga kelahiran anaknya yang keempat. Sudah sembilan bulan, prediksi tanggal 16 lahiran, makanya saya khawatir. Takut di sana kontraksi," ujarnya.
Wanita berusia 40 tahun ini pun mengkhawatirkan kondisi kehamilan istri korban. Lutfi dikabarkan sempat tak sadarkan diri saat berada di rumah sakit melihat kondisi jenazah.
Jenazah almarhum Ipda Ros sendiri rencananya akan dibawa menuju kampung halaman korban di Bumi Ayu, Brebes, Jawa Tengah. Namun hal ini masih belum pasti karena belum ada konfirmasi dari pihak keluarga.
Rumah korban pada Rabu (9/5) malam ramai didatangi tetangga yang menggelar tahlilan tanpa keluarga. Belum ada satu pun keluarga terlihat di rumah tersebut. Tahlilan dilakukan atas inisiatif sendiri dan digelar di teras rumah.
"Kami disini adakan tahlil dulu, karena kami mencoba menghubungi istrinya pun tidak bisa," lanjutnya. Para tetangga dikatakan mulai berkumpul setelah Shalat Maghrib dan mulai membaca doa bersama.