Kamis 10 May 2018 13:35 WIB

Petugas Amankan Pria Mengaku Wartawan Coba Masuk Mako Brimob

155 napi terorisme menyerahkan diri pada Kamis pagi usai rusuh di Mako Brimob.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
petugas keamanan mengamankan seorang pria mengaku wartawan yang berusaha memasuki Kompleks Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5).
Foto: Dok Istimewa
petugas keamanan mengamankan seorang pria mengaku wartawan yang berusaha memasuki Kompleks Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria yang mengaku sebagai wartawan tiba-tiba hendak menerobos Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Kamis (10/5) siang. Pria yang tak diketahui identitasnya itu akhirnya digiring anggota yang menjaga pos Mako Brimob.

Pantauan Republika di lokasi kejadian, sekitar pukul 12.20 WIB, pria yang mengendarai motor bebek tersebut tiba-tiba sudah tersungkur di depan halaman Mako Brimob. Pria itu ditanyai pertugas untuk keperluan apa masuk ke Mako Brimob. Padahal, untuk keperluan peliputan dipusatkan ke Kompleks Polisi Satwa Baharkam Polri sebagai media center.

Petugas pun menanyakan identitas pria tersebut, yang mengaku sebagai wartawan. Namun, saat dimintai identitas pers, pria berkepala pelontos itu tak bisa menunjukkan identitasnya sebagai wartawan.

Merasa menjadi tontonan masyarakat yang melintas, akhirnya petugas memaksa pria itu untuk dibawa ke post Mako Brimob. Namun, pria itu melawan dan terus mengaku sebagai seorang wartawan.

"Saya wartawan pak, saya mau masuk. tolong rekan-rekan bantu saya," kata pria itu seraya meminta tolong kepada sejumlah wartawan disekitar lokasi yang mengambil gambar aksinya.

Salah seorang anggota Brimob yang menenteng senjata itu tiba-tiba menghampiri wartawan yang sedang mengabadikan aksi pria berpelontos itu. Anggota tersebut meminta kejadian itu tak diliput.

Belum diketahui identitas pria tersebut. Pria tersebut sudah diamankan di pos depan Mako Brimob untuk dimintai keterangan.

Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin memastikan, petugas keamanan telah menyelesaikan operasi pembebasan sandera di Rumah Tahan Salemba cabang Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Kamis (10/5) pagi. "Operasi penanggulangan pembebasan sandera sudah selesai aman dan terkendali dan seluruh napi teroris sejumlah 156 menyerahkan diri," ujar Syafruddin.

Operasi sterilisasi dilakukan hingga Kamis (10/5) pagi. Operasi tersebut berakhir sekitar pukul 07.15 WIB. Dari operasi ini, 155 tahanan yang melakukan penyanderaan dinyatakan menyerah. Satu napi tewas ditembak saat insiden terjadi pada Selasa (8/5) malam.

Sebelumnya, dalam kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua tersebut, narapidana menguasai seluruh enam blok Rumah Tahanan cabang Salemba. Enam orang, yakni lima polisi dan satu narapidana tewas dalam kerusuhan yang bermula sejak Selasa malam tersebut. Satu sandera petugas kepolisian berhasil dibebaskan pada Rabu (9/5) tengah malam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement