REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog hingga saat ini telah mendistribusikan daging kerbau impor sebanyak 20 ribu ton ke sejumlah daerah di Indonesia. Direktur Komersil Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, daging asal India tersebut disebar ke pasar-pasar rakyat, baik melalui distributor maupun penjualan langsung oleh Bulog.
Seperti diketahui, jelang Ramadhan dan Idul Fitri, konsumsi daging di masyarakat biasanya melonjak hingga 100 persen. Karena itu, Tri mengatakan, sampai Juni mendatang Bulog bakal kembali mendatangkan daging impor sebanyak 20 ribu ton secara bertahap demi menjamin pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat.
"(Daging) akan terus masuk setiap minggu. Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, insya Allah stok daging beku aman," ujarnya, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (10/5).
Dalam mendistribusikan komoditas pangan tersebut, fokus Bulog berada di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Sebab, kebutuhan daging di dua wilayah tersebut mencapai lebih dari 50 persen konsumsi nasional.
Bulog sendiri telah mengantongi izin dari Kementerian Perdagangan untuk mengimpor daging sebanyak 100 ribu ton sepanjang tahun 2018. Perusahaan pelat merah diizinkan untuk mendatangkan daging kerbau dalam kondisi beku dari India secara bertahap.
Namun, Bulog tak bisa sembarangan dalam memilih produsen daging. Hanya perusahaan India yang telah mendapat rekomendasi dari Kementerian Pertanian dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia saja yang diizinkan memasok produknya ke Tanah Air.