REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain menewaskan lima anggota polisi, bentrokan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, juga menewaskan seorang narapidana teroris atau napiter bernama Beni Samsutrisno. Saat ini jenazah Beni masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Beni merenggang nyawa setelah menerima tembakan di dada kiri.
Terkait hal itu, koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM) Ahmad Michdan, menyampaikan bahwa Beni bukanlah kliennya. Meski demikian, Michdan mengatakan bahwa biasanya TPM akan dihubungi untuk mengurus jenazah.
"Itu bukan klien, tapi kami biasanya dihubungi jika menyangkut jenazah," jelas Michdan di Kantor Mer-C, di Jakarta Pusat, Kamis (10/5).
Beni diketahui adalah anggota jaringan Jamaah Ansor Daulah (JAD). Beni dikenal sebagai aktor yang berencana menyerang sejumlah kantor kepolisian di Pekanbaru, Riau.
Beni juga diketahui memiliki alamat di Pintu Rimbo, Jorong Kudung Kecamatan Ampek Nagara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Beni ditangkap oleh polisi dalam operasi penindakan di Jalan Kopkar Raya, Perumahan Gading Permai, Pekanbaru, Riau pada 24 Oktober 2017 silam.
Sementara itu, Kepala Instalansi Forensik Rumah Sakit Polri Kombes Edi Purnomo mengatakan, sampai saat ini pihak keluarga Beni belum ada yang menghubungi pihak RS Polri untuk mengambil jenazahnya. Padahal proses identifikasi terhadap jenazah Beni sudah selesai dilakukan.
"Masih ada (Beni) di sini belum ada yang ngambil. Jadi tolong diumumkan keluarganya agar mengambil jenazah di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur," kata Edi, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.