REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum Bamusi, Nasyirul Falah Amru, menilai proses moderasi Islam untuk mencegah radikalisme harus dimulai sejak dini, bahkan di bangku kuliah. Sebab, menurut penelitian Badan Intelijen Negara (BIN), 39 persen mahasiswa di Indonesia, telah berpaham radikal.
“Generasi millenial bangsa ini harus menjadi aktor-aktor penggerak bangsa saat Indonesia mengalami bonus demografi 2030. Bukan menjadi penghancur bangsa dengan paham radikalisme yang telah menyusupinya,” kata Falah
Falah mengatakan, moderasi Islam untuk mencegah tumbuhnya paham radikalisme di Indonesia masih menjadi tantangan bagi seluruh anak bangsa.
“Mari kita semua anak bangsa bergandeng tangan untuk terus memerangi radikalisme dengan kembali pada ajaran Islam yang menebarkan perdamaian dan menjadi rahmat bagi semesta alam,” ujar anggota DPR ini dalam keterangan persnya.
Menurutnya, aksi terorisme dalam bentuk apapun tidak pernah dibenarkan dalam ajaran Islam.
“Islam itu agama cinta damai. Kalau aksi terorisme di Mako Brimob membawa-bawa ajaran Islam, disebut jihad dan sebagainya, jelas teroris-teroris itu salah kaprah,” kata di Jakarta, Rabu (9/5).