REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menyambut bulan suci Ramadhan 1439 Hijriyah, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan Harian Republika kembali menyelenggarakan Pesona Khazanah Ramadhan.
Acara yang merupakan prakarasa Gubernur NTB TGH Dr Zainul Majdi itu akan dihelat selama sebulan penuh dan dipusatkan di Islamic Center (IC) Masjid Hubbul Wathan Kota Mataram, NTB.
Ketua Panitia Pesona Khazanah Ramadhan, Indra Wisnu Wardhana mengatakan, Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) saat ini telah menjadi kalender wisata tahunan bagi Dinas Pariwisata Provinsi NTB. Rangkaian kegiatan yang ada dalam PKR, diharapkan dapat menarik wisatawan baik mancanegara maupun Nusantara untuk bertandang ke NTB.
‘’Event yang kami gelar semuanya dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadhan dan diharapkan berdampak bagi pariwisata halal di Bumi Seribu Masjid serta menggerakkan ekonomi daerah, ’’ kata Indra dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (10/5).
Indra mengungkapkan, selama pelaksanaan shalat tarawih, Gubernur NTB telah mengundang tiga imam besar yang merupakan qori tingkat dunia yang berasal dari Timur Tengah. Mereka adalah Syeikh Izzat Rasyid (Mesir), Syeikh Ahmad Jalal Abdullah Yahya (Yordania) dan Syeikh Mahmud Abdul Basith (Mesir).
‘’Ketiganya akan menjadi imam shalat Tarawih masing-masing selama 10 hari. Bagi masyarakat yang selama ini hanya mendengarkan suara merdunya mereka saat melantukan ayat suci Alquran lewat Youtube, silakan datang ke Lombok,’’ ungkapnya.
Rangkaian PKR bertema “Perkuat Silaturahim untuk Persatuan Bangsa”, akan dimeriahkan sejumlah kegiatan seperti pameran “Umrah Hajj Lombok Travel Fair”, pesta buku Islam, tabligh akbar, bedah buku, nonton bareng dan aneka lomba Islami.
Pameran “Umrah Hajj Lombok Travel Fair”, merupakan pameran haji umrah terbesar di NTB. “Sebanyak 27 stand pameran dari berbagai perusahaan travel haji umrah di Tanah Air akan memeriahkan acara ini yang berlangsung selama lima hari sejak tanggal 17 Mei 2018,” tuturnya.
Selama kegiatan berlangsung, Koperasi Amphuri akan menyelenggarakan Talkshow “Solusi Umrah Nyaman Tanpa Tipu-tipu” yang menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten. ‘’Di sela pameran, panitia menyiapkan lomba tahfizh, marawis, bedug, busana dan lain-lain,’’ jelasnya.
Novelis terkemuka Indonesia, Habiburrahman El Shirazy bersama Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi pada acara "Meet & Greet" Pesona Khazanah Ramadhan 1438H/ 2017M.
Buku Murah
Pameran “Pesta Buku Islam” kali ini diikuti 30 – 40 penerbit buku atau naik dua kali lipat pesertanya dibandingkat tahun lalu. Dalam pameran buku yang berlangsung 17 Mei – 10 Juni 2018, pihak Pustaka Abdi Bangsa (PAB) yang bermitra dengan panitia, membagi stand-stand pameran dalam lima kelompok yaitu buku murah, buku fiksi, buku agama, buku umum dan buku anak.
Buku-buku murah yang dijual selama pameran harganya berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 30 ribu, sedang di luar buku murah, panitia pameran memberikan diskon sebesar 20 persen dengan standar harga Pulau Jawa. ‘’Hampir 50 persen dari jumlah penerbit yang ikut adalah penerbit buku anak. Ini sesuai dengan animo yang kita lihat tahun lalu. Kami juga menjual buku dari harga puluhan ribu sampai jutaan rupiah,’’ kata Indra.
Ia menyebutkan, beberapa penerbit buku yang sudah memastikan ikut adalah Mizan, Al Kautsar, Gema Insani, Sygma, Zikrul Hakim, Magfiroh, Pustaka Abdi Bangsa dan sebagainya. Sekitar tujuh penerbit Alquran juga akan ikut dalam Pesta Buku Islam. Untuk memudahkan pengunjung memilih buku, panitia sengaja menerapkan model stand display lantai yang sedang ngetrend sekarang ini.
Khusus untuk PAB, dalam pameran ini akan merilis sejumlah buku baru seperti Tere Liye (Pergi), Habiburrahman El Shirazy (Merindu Baginda Nabi), Asma Nadia (Cinta Dalam 99 Nama-Mu), Hanum Rais (I’m Sharahza) dan Helvy Tiana Rosa (212 Cinta Menggerakkan Segala). Dalam pameran tersebut juga akan diselenggarakan bedah buku yang menghadirkan para penulis.
‘’Kami juga akan menyelenggarakan nonton bareng film karya Helvy Tiana Rosa, 212 The Power of Love, serta cerdas cermat 5 Pilar,’’ jelasnya.
PKR 2018 rencana akan diluncurkan oleh Gubernur NTB TGH Dr Zainul Majdi usai shalat Jumat (11/5) di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta.