REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakak angkat mantan wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Andi Analta Amir, mengatakan, Ahok sedang tertidur nyenyak saat terjadi insiden kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5) lalu. Sehingga, Ahok baru mengetahui kerusuhan di Rutan Mako Brimob tersebut pada pagi harinya.
"Adik saya dalam keadaan tidur nyenyak, jam 11 sudah tidur. Saat kegaduhan berlangsung, dia sudah tidur. Tapi oleh orang yang dekat dari beliau itu menjaga, dan pada posisi pagi hari justru beliau baru mengetahui," ujar Andi saat ditemui dalam acara doa bersama di lapangan Mabes Polri, Kamis (10/5) malam.
Andi mengungkapkan, yang tidak tidur justru ia. Sebab, Andir harus menanggapi segala macam pertanyaan tentang kondisi Ahok di Mako Brimob. Ahok dipenjara di sana atas kasus penistaan agama yang dilakukannya saat berkampanye di Kepulauan Seribu.
"Alhamdulillah atas kesigapan Polri yang begitu sigap dalam menghadapi keadaan yang genting sekali, maka walaupun bloknya (Ahok) jauh, pengamanannya ekstra diketatkan. Karena memang keadaan darurat yang tidak kondusif. Jadi kondisinya sangat runyam," papar Andi.
Lima anggota polisi tewas dalam kerusuhan yang melibatkan narapidana terorisme di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Selasa (8/5). Selain itu, salah satu narapidana teroris asal Pekanbaru juga tewas karena berusaha melawan dan merebut senjata polisi.
Dalam perkembangan terkini, jumlah teroris yang terlibat ternyata mencapai hingga 155 orang. Namun. mereka telah menyerahkan diri pada Kamis (10/5) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat ini, mereka telah dipindahkan ke Nusakambangan setelah kerusuhan tersebut.