REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Alumni Bina Sarana Informatika (IKA BSI) akan menggelar seminar kebangsaan, di aula AKOM BSI Jakarta kampus Kalimalang, Jakarta, Sabtu (12/5).
Seminar kebangsaan sekaligus akan dirangkaikan dengan peresmian IKA BSI ini akan dihadiri oleh alumni, dosen, mahasiswa serta organisasi mahasiswa seluruh Akademi BSI di wilayah se-Jabodetabek.
Seminar kebangsaan yang bertemakan ‘Kesiapan Mahasiswa dalam Era Disruptif’ ini akan menampilkan keynote speaker Dr KH Abdul Wahid Maktub, staf khusus Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi.
Setelah itu, ada dua nara sumber yang akan tampil, yakni Prof Dr Ir Darsono MSi (wakil rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta) dan Prof Dr M Enoch Markum Psi (dosen psikologi Universitas Indonesia).
Ketua IKA BSI Ishak Kholil berharap, seluruh mahasiswa maupun anggota organisasi mahasiswa BSI pada umumnya dan seluruh alumni BSI dapat ikut menyukseskan pelaksanaan seminar kebangsaan IKA BSI.
“Acara ini tidak hanya sebagai sumbangsih alumni terhadap kampus, tetapi juga salah satu ajang silaturahim atau reuni untuk seluruh alumni BSI dari berbagai kampus dan daerah,” kata Ishak melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (10/5).
Ishak mengajak seluruh pengurus dan alumni BSI untuk menjadikan seminar kebangsaan ini sebagai momentum keaktifan dan eksistensi IKA BSI.
“Semoga dengan seminar kebangsaan ini dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa maupun alumni BSI lainnya, untuk siap dengan berbagai dampak perubahan dari era disruptif yang saat ini sedang terjadi,” ujar Ishak.
Direktur BSI Naba Aji Notoseputro menyambut antusias seminar kebangsaan yang dilaksanakan oleh IKA BSI.
“Seminar kebangsaan ini sangat bagus sekali, dengan tema yang diangkat tersebut dapat memberikan edukasi dan wawasan kepada mahasiswa kami untuk siap menghadapi perubahan yang terjadi akibat era disruptif,” kata Naba.
Naba menambahkan bahwa dengan kondisi yang saat ini telah terdigitalisasi, BSI harus melakukan perubahan berbagai sektor pendidikannya. Tentunya perubahan yang ditunjang dengan teknologi yang saat ini perkembang pesat.
“Jika kita tidak ingin tergerus oleh dampak dari era disruptif, sudah saatnya civitas BSI seperti mahasiswa maupun dosen harus siap melakukan perubahan di era yang semuanya telah terdigitalisasi ini,” pungkas Naba.