REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite III Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI Fahira Idris mengapresiasi kinerja Polri yang berhasil menanggulangi kerusuhan di Rumah Tahanan Cabang Salemba di Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Jawa Barat. DPD juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya lima anggota Polri dalam peristiwa itu pada Selasa (9/5) kemarin.
"Polri harus kita beri apresiasi, doa dan dukungan. Tentu kita semua mengutuk kejadian ini, dan berduka atas jatuhnya korban jiwa. Anggota Polri yang meninggal sedang menjalankan tugas negara tugas menafkahi keluarga, Insya Allah diterima disisi-Nya. Saya berharap berbagai pernyataan yang keluar dari kita semua adalah doa," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/5).
Fahira mengatakan, meninggalnya lima Anggota Polri dalam peristiwa penyanderaan dan penguasaan sebagian kawasan Rutan Brimob oleh narapidana kasus terorisme menjadi duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban dan Polri, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Peristiwa ini menjadi cobaan berat, karena Polri butuh waktu lebih dari satu hari mencari jalan terbaik untuk mengakhiri peristiwa ini tanpa adanya korban jiwa lagi.
Fahira mengungkapkan, proses panjang penyelesaian kerusuhan di rutan Mako Brimob oleh narapidana teroris menunjukkan banyak sisi yang dipertimbangkan Polri. Saat ini, masyarakat hanya bisa memberikan doa dan dukungan. Fahira juga meminta semua pihak mengerem komentar-komentar serta spekulasi yang justru hanya akan memperkeruh suasana.
"Polri yang lebih paham kondisi di lapangan dan strategi mengakhiri kejadian ini. Sudah ada korban jiwa, ini bukan peristiwa biasa sehingga penanganannya pasti harus hati-hati. Kita percayakan kepada Polri menyelesaikan peristiwa ini hingga benar-benar tuntas nantinya," ujarnya.