Jumat 11 May 2018 04:07 WIB

Politikus PDIP: Perlu Pulau Terisolasi untuk Penjara Napiter

Legislator PDIP menilai perlu pulau khusus untuk lokasi pencara para napi terorisme.

Red: Bayu Hermawan
Napi kasus terorisme keluar dari rutan Brimob saat menyerahkan diri di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).
Foto: Dok Mabes Polri
Napi kasus terorisme keluar dari rutan Brimob saat menyerahkan diri di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Suwanto menilai, diperlukan pulau khusus yang terisolasi untuk lokasi penjara para narapidana kasus terorisme guna mempermudah pembinaan. Hal itu disampaikan terkait kerusuhan di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, yang menewaskan lima anggota polisi.

"Ke depan, penanganan teroris perlu lebih komplet, kalau diperlukan penjara kaum teroris sebaiknya di tengah pulau yang terisolasi agar mudah dikendalikan dan dibina," kata Eko di Yogyakarta, Kamis (10/5).

Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, peristiwa pembunuhan oleh narapidana teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, menunjukkan bahwa ancaman terorisme ada di depan mata sehingga perlu mendapatkan perhatian bersama oleh seluruh komponen bangsa.

"Ancaman terorisme ada di depan mata bahkan termasuk menyasar obyek vital, instansi pemerintah maupun di wilayah penegakan aparat penegak hukum," ujarnya.