Jumat 11 May 2018 11:04 WIB

Aisyiyah Yogyakarta Fokus Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Fokus tersebut diimplementasikan dalam agenda langkah strategis ke depan.

Rep: Eric Iskandarsyah/ Red: Agung Sasongko
Aisyiyah.
Foto: Dokumen
Aisyiyah.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA — Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Yogyakarta menggelar acara Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda) I Aisyiyah Kota Yogyakarta periode 2015-2020, Jumat (11/5) di Graha As-Sakinah SMU Muhammadiyah,Yogyakarta.

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Yogyakarta, Himmatus Sudjaah menyampaikan bahwa Musyawarah Pimpnan Daerah I kota periode kepimimpinan 2015- 2020 ini mengambil tema Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dan Perlindungan Sosial untuk Kemajuan Bangsa. 

“Melalui forum ini kami mengagendakan untuk menyampaikan evaluasi, refleksi Pimpinan terkait pelaksanaan program dan keputusan Musyawarah Daerah Aisyiyah dua tahun yang lalu, dan untuk mengagendakan langkah strategis organisasi ke depan,” ujarnya.

Sebagai gerakan perempuan Islam, Aisyiyah dihadapkan pada berbagai persoalan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, baik persoalan yang harus dihadapi Aisyiyah dalam posisinya sebagai gerakan perempuan maupun sebagai organisasi sosial keagamaan.

Pada masa awal, masalah keterbelakangan umat Islam menjadi fokus perhatian gerakan, ditambah dengan posisi perempuan yang masih terbelenggu paham budaya dan keagamaan.

”Oleh karena itu, kini Aisyiyah berupaya mendudukkan posisi yang sederajat antara laki-laki dan perempuan dengan semangat kesetaraan dan keadilan yang ditentukan oleh ajaran Islam, kata dia.

Musyawarah Pimpinan Daerah I Aisyiyah merupakan forum permusyawaratan tertinggi di bawah Musyawarah Daerah. Sidang Musypimda I KOTA YOGYAKARTA periode kepemimpinan tahun 2015-2020 bertujuan untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan program pasca Musyda tahun 2016.

Ketua Panitia Pengarah Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) I Aisyiyah Kota Yogyakarta,Sri Istifadamengemukakan bahwa ada tiga tujuan kegiatan ini yaitu terlaksananya Musypimda I Aisyiyah Kota Yogyakarta dengan sukses, lancar serta tertib, dihasilkannya keputusan-keputusan Musypimda I Aisyiyah Kota Yogyakarta yang menjadi arah organisasi sampai akhir periode dalam kiprahnya di masyarakat dan kehidupan bangsa dan dihasilkannya langkah strategis Aisyiyah dalam mengembangkan dinamika gerakan perempuan untuk terwujudnya masyarakat utama.

Permasalahan yang semakin kompleks yang terjadi di dalam masyarakat merupakan tantangan bagi Aisyiyah untuk ikut berpartisipasi dalam mengisi pembangunan dan turut membangun bangsa dengan lebih serius dan sungguh-sungguh menurut kemampuan. ”Kami fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan dan perlindungan sosial untuk peningkatan mutu perempuan muslim ditengah maraknya globalisasi, “ucapnya.

Dampak kemiskininan merupakan salah satu sebab dari ketidakberdayaan ekonomi masyarakat, umumnya kaum perempuan dan khususnya kaun perempuan muslim. Ia menillai, pemberdayaan ekonomi perempuan bukan menjadi persaingan dalam keluarga sebagai pencari nafkah utama, tapi merupakan kerjasama untuk mengangkat ekonomi keluarga.

Jika ketimpangan terjadi maka masalah-masalah klasik seperti KDRT, kekerasan pada anak, perdagangan manusia serta masalah-masalah lain yang semakin marak menjadi alasan yang dianggap sah terjadi. Segala ketimpangan tersebut dapat dilakukan dengan pendampingan di masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement