REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Erupsi freatik Gunung Merapi pada Jumat (11/5) pagi memang terjadi secara tiba-tiba. Bahkan, erupsi terjadi saat ratusan pendaki tengah berada di tenda-tenda dekat puncak gunung.

Sampai saat ini, evakuasi ratusan pendaki tersebut masih dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan SAR. Informasi akun Twitter resmi TRC BPBD DIY, manifes pendaki hari ini sebanyak 120 orang.

TRC BPBD DIY menerangkan, sebanyak 50 pendaki beradadi Pasar Bubrah. Saat ini, terus dilaksanakan proses evakuasi secara estafet dari Pasar Bubrah ke base camp pendakian New Selo.

Sedangkan posisi 70 pendaki disebut menyebar di jalur pendakian di bawah Pasar Bubrah mengarah ke base camp New Selo. Sejumlah pendaki sempat pula merekam detik-detik erupsi yang terjadi saat mereka hendak makan pagi.

Sejumlah pendaki yang tertangkap CCTV Pasar Bubrah masih berada di dekat tenda, dan belum sempat dievakuasi atau menyelamatkan diri, Jum'at (11/5). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut ada empat pendaki yang masih ada dekat tenda.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, pada pukul 10.30 WIB aktivitaas kegempaan sudah normal. Rekaman seismik letusan sendiri terjadi pada pukul 07.40 WIB dengan durasi 450 detik dan amplitudo maksimum 16 mm.

BPPTKG turut melaporkan, saat ini tim-tim dari Barameru Merapi dan BTN Gunung Merapi sedang melakukan proses evakuasi pendaki yang masih berada di Pasar Bubrah. Pantauan CCTV Pasar Bubrah, tampak empat pendaki masih berada di dekat tenda.

Ikuti Whatsapp Channel Republika