Jumat 11 May 2018 16:24 WIB

Menhan: Ke Depannya, TNI Harus Dilibatkan Berantas Terorisme

Menhan menyatakan insiden rusuh Mako Brimob harus dijadikan pembelajaran.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Operasi pembebasan sandera Mako Brimob
Foto: Dok Mabes Polri
Operasi pembebasan sandera Mako Brimob

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tak ingin kerusuhan seperti yang terjadi di Rumah Tahanan Cabang Salemba, Mako Brimob, Depok, tak terjadi lagi, termasuk untuk TNI. Menurutnya, kejadian itu harus dijadikan pelajaran meski pahit.

"Itu pelajaran bagi polisi walaupun pahit. Tapi, itu pelajaran bagi TNI juga. Jangan sampai terjadi lagi yang kedua kalinya. Sama TNI dengan polisi," tutur Ryamizard di Kemenhan, Jakarta Pusat, Jumat (11/5).

Ryamizard menambahkan, ke depannya perlu ada aturan yang mengatur tentang peran TNI dalam menangani tindak terorisme. Menurutnya, jangankan TNI, hansip bahkan semua orang bisa terlibat dalam penanganan terorisme.

"Kenapa tentara tidak bisa perannya? Itu nanti diatur. Belum diatur sekarang," terangnya.