REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pecinta sepak bola kehilangan salah satu legenda sepak bola Zulkarnain Lubis yang meninggal dunia pada Jumat (11/5). Pemain timnas Indonesia era 1980-an yang disebut sebagai "Maradona Indonesia" ini meninggal akibat serangan jantung.
Di mata legenda Persib Bandung Djadjang Nurdjaman, Zulkarnain lebih dari sekadar rival di lapangan. Ia menilai, julukan Maradona memang pantas disandang oleh sosok yang terakhir menjadi pelatih PS Pali tersebut.
"Kemampuannya di atas pemain yang lain, wajar kalau dia dapat penghargaan (sebagai Maradona Indonesia) seperti itu," kata Djadjang Nurdjaman saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (11/5).
Pria yang akrab disapa Djanur ini berteman baik dengan Zulkarnain, baik sewaktu sama-sama bermain di Galatama, maupun sama-sama pensiun dan tinggal di Bandung. "Saat di Galatama saya membela Persib dan dia di PSMS Medan," jelasnya.
Keduanya sering berjumpa ketika pelatih PSMS Medan ini masih tinggal di Bandung. "Kalau bertemu sudah lama karena kesibukan masing masing, kalau ngobrol baru bulan lalu masih teleponan sama dia," kata Djanur.
Zulkarnain meninggal akibat serangan jantung di RS Pertamina, Pati, Sumatra Selatan pada Jumat (11/5) pukul 07.45 pagi. Jenazah akan dibawa ke rumah duka Jalan Kencana Arum, Ciwastra, Bandung.