Jumat 11 May 2018 18:36 WIB

Empat Juta Benih Ikan Ditebar di Waduk Jatiluhur

Diharapkan kondisi air waduk tersebut kembali jernih setelah penebaran benih ikan.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Empat juta benih ikan ditebar di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jumat (11/5). Jutaan ikan ini diharapkan bisa menormalkan lagi ekositem waduk yang tercemar berat limbah pakan ikan.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Empat juta benih ikan ditebar di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jumat (11/5). Jutaan ikan ini diharapkan bisa menormalkan lagi ekositem waduk yang tercemar berat limbah pakan ikan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA --  Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta, mendapat pasokan empat juta benih ikan. Ikan yang ditebar di waduk terbesar di Jawa Barat itu, berbagai macam jenis. Dengan ditebarnya jutaan benih ikan, diharapkan kondisi air waduk tersebut kembali jernih.

Direktur Utama PJT II Jatiluhur, Djoko Saputro, mengatakan, benih ikan yang disebar kali ini, di antaranya jenis ikan bandeng, nila dan patin. Ada juga, ikan endemis Sungai Citarum yang turut ditebar. Penebaran benih ikan diharapkan bisa memperbaiki kerusakan ekosistem di Waduk Jatiluhur. "Sebab, lingkungan waduk ini terdampak pencemaran berat akibat endapan limbah pakan ikan," ujar Djoko, kepada Republika.co.id, Jumat (11/5).

Karena itu, benih yang ditebar ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk peningkatakan kualitas air. Sebab, ikan tersebut tidak dikasih pakan. Melainkan, ikan akan memakan plankton-plankton serta sisa pakan ikan yang tersedia di waduk.

Dengan begitu, jutaan ikan ini sebenarnya menjadi agen pembersih air Waduk Jatiluhur. Setelah ditebar, Djoko mengatakan, ikan ini akan menyebar kemana pun. Supaya, ikan ini tidak habis, maka ada pengaturan mengenai pola panennya.

Pola panennya, ada yang harian. Yaitu, untuk ikan jenis nila atau patin. Tetapi, itupun harus menunggu ikan tersebut besar atau kurang lebih tiga bulan ke depan.

Djoko mengatakan, tiga bulan ke depan warga asli yang domisilinya di sekitar Waduk Jatiluhur, boleh memanen ikan tersebut secara harian. Tapi, mereka memanennya dengan cara menggunakan alat pancing.

Sedangkan ikan yang bisa dipanen bulanan yakni jenis ikan bandeng. Sebab, sebaran ikan bandeng itu biasanya mengumpul di tengah-tengah dan berkoloni. Karenanya, cara tangkapnya harus menggunakan jaring atau jala. "Ikan ini, diperuntukan bagi pembudidaya ikan lokal. Selain untuk menormalkan lagi kualitas air, juga sebagai pengganti dari ikan yang dibudidayakan di kolam jaring apung," ujar Djoko.

Karena itu, menebar benih ikan ini akan terus berlangsung dan sifatnya kontinyuitas. Dia mengatakan, sampai ikan-ikan yang disebar ini, menjadi lahan usaha baru bagi penduduk lokal. Dengan begitu, mereka bisa meninggalkan budidaya lama yakni dengan pola penangkaran ikan di kolam jaring apung.

Sementara itu, Pejabat Bupati Purwakarta Budi Taufik Santoso, mengatakan, dia sangat mendorong kegiatan tebar benih ikan ini. Apalagi, kegiatan tersebut sangatlah positif. Terutama, bagi masyarakat Purwakarta. "Dalam tiga atau empat bulan ke depan ikan-ikan ini, sudah bisa dipanen. Yang memanennya tentu masyarakat sekitar waduk. Ini bisa jadi mata pencaharian baru," ujar Budi. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement