REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis, Bachtiar Nasir meminta Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghentikan langkah provokatifnya seperti memindahkan Kedubes AS ke Yerussalem dari Tel Aviv karena akan memicu ketegangan di dunia.
"Presiden Trump harus siap menerima bayaran atas perbuatannya yang menistakan dan mengotori tanah suci Baitul Maqdis," kata Bachtiar Nasir dalam orasinya di aksi "Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis" di Monas, Jakarta, Jumat (11/5).
Dia menegaskan, kedatangan ribuan umat Islam di Kawasan Monas adalah untuk menentang keras dan menghentikan rencana Trump yang akan memindahkan Kedubes AS ke Yerussalem. Menurut dia, langkah AS yang akan memindahkan Kedubesnya ke Yerussalem menjadi momentum bagi agama-agama di seluruh dunia untuk bersatu menghancurkan kezaliman tindakan tersebut.
"Saat ini adalah waktunya bersatu umat muslim dan agama seluruh dunia, saatnya agama-agama didunia dipersatukan untuk hancurkan kezaliman," ujarnya. Bachtiar mengajak semua pihak untuk menghancurkan kezaliman, kepongahan, dan penjajahan yang terjadi di Baitul Maqdis.
Ratusan ribu umat Islam mengikuti aksi bela Palestina sebagai respons atas pemindahan ibu kota Israel ke Yerussalem di lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Jumat (11/5). Aksi itu diawali dengan Shalat Subuh berjamah di Masjid Istiqlal Jakarta.
Peserta aksi solidaritas 'Indonesia Bebaskan Al Quds' tidak hanya dimanjakan dengan persedian makanan dan minuman secara gratis. Tapi mereka juga dapat membeli secangkir kopi dan kurma hanya dengan melantunkan Surah Al-Fatihah. Kopi dan kurma ini disediakan oleh Persaudaraan 212.
"Kami berharap selain makanan dan minumannya berkah juga wasilah Al-Fatihah menembus langit dan membebaskan Al-Quds," ujar salah satu petugas Posko 212, Syahrijal, di dalam pelataran Monas, Jumat (11/5).
Para peserta aksi pun meramai-ramai mengantre untuk membeli secangkir kopi dan beberapa buah kurma. Sebelum mengambil secangkir kopi para calon pembeli terlebih dulu melantunkan Surah Al-Fatihah. Bahkan ada dari mereka yang membeli dua kali.
"Ini ide yang cemerlang, semoga yang menyediakan ini dipanjangkan umurnya. Juga Al-fatihah yang saya bacakan bisa sampai," ujar peserta aksi dari Bogor, Masrifah.