Jumat 11 May 2018 19:54 WIB

Wagub Sumbar Komentari Tewasnya Napiter Berdarah Padang

Warga menolak jenazah Benny dimakamkan di kampung halamannya.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit.
Foto: Antara
Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit ikut berkomentar terkait tewasnya narapidana terorisme (napiter), Beny Syamsu Trisno, dalam kerusuhan Rutan cabang Salemba di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5) malam lalu. Benny merupakan putra Minang, meski sudah dua dekade merantau ke provinsi lain.

Nasrul mengaku prihatin atas kasus terorisme yang menjerat Beny, yang lahir di Padang Pariaman pada 1986 silam. Ia meminta generasi muda Muslim di Sumbar lebih berhati-hati dalam berorganisasi, apalagi yang menjurus ke paham radikal dan ekstremisme.

"Bukan kewenangan saya sebetulnya untuk berkomentar. Tapi, harapan kami, ini menjadi pelajaran bagi masyarakat Sumbar untuk tidak ikut-ikutan aliran, apalagi sampai masuk ISIS," kata Nasrul, Jumat (11/5).

Beny disebut meninggalkan kampung halamannya di Padang Pariaman, Sumatra Barat sejak 1998. Beny kemudian lama menetap di Pekanbaru, Riau.