Jumat 11 May 2018 21:48 WIB

166 Pendaki Gunung Merapi Berhasil Dievakuasi

Delapan pendaki Merapi luka-luka dan tidak ada korban jiwa.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Kondisi Gunung Merapi seusai terjadi letusan erupsi freatik diambil dari kawasan Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (11/5).
Foto: Antara/Bambang
Kondisi Gunung Merapi seusai terjadi letusan erupsi freatik diambil dari kawasan Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pascaerupsi freatik Gunung Merapi yang berdampak ke DIY dan Jawa Tengah pada Jumat (11/5) pagi, kondisi masyarakat telah kembali normal. Selain karena tidak ada erupsi susulan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi tetap normal (level satu).

BPPTK PVMBG terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Sebaran abu dilaporkan telah menghilang. Pantauan BMKG menunjukkan sebaran abu vulkanik mengarah ke Samudera Hindia pada Jumat siang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 166 jiwa pendaki Gunung Merapi yang ada di sekitar Pasar Bubrah atau satu kilometer dari puncak berhasil dievakuasi dengan selamat. "Sebanyak delapan orang pendaki mengalami luka-luka ringan dan trauma, tidak ada korban jiwa," kata Sutopo, Jumat (11/5) malam.

Hingga saat ini, masyarakat yang sebelumnya melakukan evakuasi mandiri telah kembali ke rumah masing-masing. Diperkirakan sekitar 8.890 jiwa masyarakat yang tinggal di lereng selatan Gunung Merapi (Kabupaten Sleman) melakukan evakuasi mandiri.

Mereka mengungsi ke Glagaharjo sekitar 2.000 jiwa, Balai Desa Umbulharjo 500 jiwa, barak Brayut Umbulharjo 400 jiwa, Puskesmas Pakem Harjobinangun 2.000 jiwa, Balai Desa Pakembinangun dan Harjobinangun 800 jiwa. Ada pula di Lapangan Tritis Purwobinangun 800 jiwa, Barak Purwobinangun 190 jiwa, Candi Binangun 2.000 jiwa dan Balai Desa Girikerto 200 jiwa. Puluhan ribu masker sudah didistribusikan kepada masyarakat.

BPBD Kabupaten Sleman mendistribusikan 29.350 lembar, BPBD Kabupaten Magelang 9.000 lembar, BPBD Kabupaten Klaten 26.000 lembar, BPBD Kabupaten Boyolali 6.000 lembar. Beberapa lembaga dan relawan turut membagikan masker seperti PMI, Tagana, Dinas Kesehatan dan lain-lain.

"Untuk sementara obyek wisata di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi ditutup oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi," ujar Sutopo. Beberapa obyek wisata lain yang ditutup di antaranya Tlogo Muncar dan Tlogo Nirwono di Kaliurang, Panguk dan Plunyon di Kali Kuning Cangkringan, Sapuangin Deles di Kemalang Klaten, Jurang Jero di Srumbung Magelang.

Selain itu, turut ditutup pendakian Gunung Merapi dari Sapuangin maupun dari Selo Boyolali. Penutupan sementara sampai dengan batas yang akan ditentukan kemudian. Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang.

"Belajar dari pengalaman erupsi Gunung Merapi 2010, saat ini pemerintah, pemda, masyarakat dan relawan telah meningkatkan tingkat kesiapsiagaannya menghadapi erupsi Gunung Merapi," kata Sutopo menutup.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement