Sabtu 12 May 2018 06:31 WIB

Luhut: Eropa Pertimbangkan Ulang Pembatasan CPO Indonesia

Keputusan Eropa dibuat tanpa memperhitungkan seperti apa kondisi Indonesia saat ini.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Luhut Panjaitan.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Luhut Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya sudah berbicara dengan pihak Uni Eropa terkait rencana penghentian ekspor kelapa sawit Indonesia. Luhut mengatakan, setelah pembicaraan tersebut, pihak Eropa kemudian akan mempertimbangkan ulang rencana perberhentian ekspor ini.

Luhut menjelaskan, dia sudah menegaskan kepada Eropa bahwa rencana penghentian ini akan berdampak banyak kepada perekonomian Indonesia. Setelah dijelaskan, Luhut mengatakan, keputusan Eropa memang dibuat tanpa memperhitungkan seperti apa kondisi Indonesia saat ini.

"Mereka tidak paham soal seberapa besarnya Indonesia. Saya jelaskan ke mereka soal kondisi kita. Kelapa sawit itu di Sumatra dan Kalimantan. Saya bilang, kemiskinan bisa terjadi di Sumatra dan Kalimantan kalau kalian banned kita," ujar Luhut di Kantornya, Jumat (11/5).

Luhut juga menjelaskan, saat ini posisi perekonomian Indonesia sudah jauh lebih baik. Selain itu, perbaikan ekonomi yang ada saat ini dilakukan oleh banyak hal. Hal ini membuat seharusnya Eropa melihat ini secara general.

"2045 kami sudah bisa lebih baik loh ekonomi kami. Jadi, UE silakan buat kebijakan, tapi datang dong ke Indonesia, liat kita. Kita punya power kok untuk bisa bikin mereka repot. We are not begging you," ujar Luhut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement