REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsene Wenger mengungkapkan dimulainya masa sulit dalam menukangi Arsenal adalah ketika pindah stadion dari Highbury ke Emirates tahun 2006 silam. Wenger mengatakan, ketika itu ia mendapatkan perpanjangan kontrak lima tahun.
Saat menandatangani kontrak tersebut, Wenger sudah menduga perjalanan melatih Arsenal akan kian berat. Pelatih yang akan angkat kaki akhir musim 2017/2018 ini mengatakan, dana untuk membangun tim agar terus berprestasi sudah sangat minim karena terserap biaya pembangunan stadion baru. Namun, Wenger tetap berani mempertahankan pekerjaannya di Arsenal.
"Saya tahu dengan segala keterbatasan akan membuat tim kekurangan pemain berkualitas dan itu berpengaruh pada performa di lapangan. Tapi saya tekankan saat itu kesempatan membangun stadion baru ada sehingga harus kami ambil," kata Wenger dikutip dari Sky Sports, Sabtu (12/5).
Baca Juga: Klopp Minta Tim Fokus di Laga Terakhir Liga Primer
Pelatih berkebangsaan Prancis ini mengatakan, saat itu popularitas Arsenal sedang sangat baik. Menurut Wenger, kondisi stadion lama sudah tidak bisa lagi menampung antusiasme suporter.
"Mungkin dulu kami terlalu ambisius dengan membuat 60 ribu kursi tapi ternyata kini selalu terisi penuh," kata dia.
Wenger mengatakan, perjuangan memiliki Emirates sangat berat karena selain harus membayar tagihan dari pinjaman utang untuk membangun stadion, kebutuhan pemain juga mendesak. Ia pun merasa senang karena semua itu bisa dilewati dengan baik meskipun Arsenal akhirnya harus minim prestasi.
"Kami harus berjalan dalam dua kewajiban yang berat. Highbury memang tidak tergantikan tapi Emirates adalah rumah baru yang berisi harapan," jelas dia.
Arsenal menghabiskan dana sebanyak 430 juta pounds atau bila dirupiahkan mencapai 8,6 triliun untuk membangun Stadion Emirates kala itu. Sejak pindah ke Emirates, Arsenal tak pernah lagi menjuarai Liga Primer Inggris.