REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI pastikan stok BBM dan Elpiji di Pulau Kalimantan aman.
Dengan mempertimbangkan tren konsumsi BBM dan LPG yang terjadi tahun lalu, pada masa puasa dan Idul Fitri 2018 Pertamina telah menyiapkan stok tambahan yang bervariasi di tiap-tiap daerah dengan rata-rata kenaikan 15 persen untuk produk BBM dan tujuh persen untuk Elpiji.
GM Marketing Operation Region VI, Made Adi Putra, menyampaikan kenaikan konsumsi BBM dan Elpiji pada Ramadhan dan Idul Fitri merupakan hal yang sudah lumrah terjadi terutama jelang puncak arus mudik dan arus balik. Di Kalimantan Timur, Pertamina telah menyiapkan stok produk Premium hingga 811 KL per hari atau 13 persen lebih tinggi dari rata-rata harian normal.
Produk BBM nonsubsidi seperti Pertamax dan Pertalite diperkirakan akan mengalami kenaikan yang tidak signifikan dan dapat diantisipasi sampai dengan kenaikan tiga persen. Sedangkan untuk BBM jenis gasoil seperti Solar dan Dexlite, trennya akan cenderung menurun hingga 14 persen dengan rata-rata konsumsi harian sebesar masing-masing 428 KL dan 2 KL.
“Walaupun terdapat jenis BBM yang diestimasi turun, tim kami akan tetap melakukan pemantuan harian sehingga kebutuhan yang diluar prediksi dapat cepat kami kendalikan," kata Made.
Pemantauan lebih intensif dilakukan terutama di titik kepadatan seperti jalan pusat Balikpapan-Samarinda dan di pusat wisata seperti arah Pantai Lamaru, Pantai Manggar, dan Pantai Tritip. Tidak jauh berbeda dengan produk BBM, Pertamina juga telah menyiapakan antisipasi kenaikan konsumsi produk LPG khususnya tiga Kg. Melihat tren konsumsi pada momen Ramadhan dan Idul FItri sebelumnya, kenaikan konsumsi Elpiji tiga Kg di Kalimantan Timur diperkirakan mencapai angka 11 persen atau sekitar 362 MT per hari jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal. Sedangkan untuk Elpiji nonsubsidi diprediksi mengalami peningkatan hingga 12 persen dengan rata-rata konsumsi 99,28 MT per hari.
Kenaikan tren konsumsi hingga 10 persen menjadi 386 KL per hari juga dialami oleh produk Avtur mengingat adanya penambahan jadwal penerbangan menjelang arus mudik maupun arus balik Hari Raya Idul Fitri. Angka tersebut merupakan prediksi kenaikan yang terjadi di DPPU Sepinggan yang melayani kebutuhan penerbangan di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Kota Balikpapan. DPPU tersebut melayani sebanyak kurang lebih 95 penerbangan komersial dan charter dari 32 maskapai serta melayani penerbangan dari Angkatan Udara sebanyak rata-rata 3 penerbangan setiap harinya. Peningkatan konsumsi avtur maupun produk BBM lainnya diprediksi meningkat secara signifikan pada H-4 dan H+6 Hari Raya Lebaran.
Guna mengakomodasi tren konsumsi yang beragam tersebut, selain menambah stok produk merujuk tren yang timbul pada tahun sebelumnya, Pertamina juga telah menyiapkan berbagai strategi guna mengamankan distribusi BBM dan LPG ke masyarakat, termasuk melakukan pemantauan berkala dan membentuk Tim Satgas.
“Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang mulai aktif bekerja pada H-15 hingga H+15 Idul Fitri. Bahkan pada H-5 s.d H+5 Idul Fitri, satgas dan supply point seperti TBBM dan Terminal LPG jika diperlukan akan beroperasi selama 24 Jam sebagai antisipasi meningkatnya tren konsumsi pada puncak arus mudik dan arus balik. Serta dilakukan penambahan armada mobil tangki sebanyak 49 unit, untuk memperkuat armada normal yang berjumlah 478 unit mobil tangki," tambah Made.
Satgas ini dibentuk dalam rangka memonitor stok BBM dan LPG secara lebih komprehensif yang diperkuat oleh person in charge (PIC) dari berbagai fungsi diantaranya Sales Excecutive baik Retail Maupun Domestic Gas, Aviasi, Supply and Distribution, Keuangan, IT dan didukung penuh oleh Hiswana Migas serta berbagai fungsi dan instansi terkait lainnya.
“Tidak hanya membentuk Satgas yang beranggotakan Internal Pertamina, koordinasi dengan pihak eksternal seperti pemerintah daerah setempat, kepolisian hingga dinas-dinas terkait akan terus kami lakukan," ujar Made.