Sabtu 12 May 2018 14:01 WIB

Bripka Prencje Tinggalkan Tiga Anak

Adik korban melakukan kontak terakhir Kamis sore.

Red: Ani Nursalikah
Sejumlah personel Brimob Polda NTT mengusung peti jenazah Bripka Pol Marhum Prencje yang menjadi korban penusukan pascakerusuhan di Mako Brimob Depok, saat tiba di Bandara El Tari Kupang, NTT, Jumat (11/5).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Sejumlah personel Brimob Polda NTT mengusung peti jenazah Bripka Pol Marhum Prencje yang menjadi korban penusukan pascakerusuhan di Mako Brimob Depok, saat tiba di Bandara El Tari Kupang, NTT, Jumat (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Anggota Intel Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat asal Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Bripka Marhum Prencje yang menjadi korban penusukan di depan Markas Brimob Depok, Jabar meninggalkan istri dan tiga orang anak.

"Almarhum meninggalkan tiga orang anak dan seorang istri," kata adik kandung korban Sarifuddin Prencje, saat ditemui wartawan di Bandara El Tari Kupang, Sabtu (12/5), saat menunggu kedatangan peti jenazah korban.

Ia menyebutkan, anak pertamanya baru tamat Sekolah Menengah Atas (SMA), kemudian yang kedua berada di kelas II Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang terakhir masih berada di bangku sekolah dasar (SD) kelas IV. Bripka Marhum adalah anggota Intel Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat yang menjadi menjadi korban penusukan yang dilakukan orang tidak dikenal di sekitar Markas Komando (Mako) Brimob Polri Kelapa Dua, Depok.

Korban sempat berteriak yang didengar anggota Brimob Briptu Mato dan Briptu Grusce yang menembak pelaku hingga tewas. Pelaku ditembak lantaran berusaha melarikan diri.