Sabtu 12 May 2018 18:18 WIB

Presiden Resmikan Pesantrenpreneur dan Ummart

Toko ritel modern Ummart merupakan bentuk usaha di pondok pesantren.

Pertemuan Ulama Trilateral. Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada pembukaan Pertemuan Ulama Trilateral Afghanistan - Indonesia - Pakistan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Pertemuan Ulama Trilateral. Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada pembukaan Pertemuan Ulama Trilateral Afghanistan - Indonesia - Pakistan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Presiden Joko Widodo meresmikan program Pesantrenpreneur di Ponpes Bayt Al-Hikmah, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/5). Jokowi juga meresmikan toko ritel modern Ummart, yang merupakan bentuk usaha di pondok pesantren.

"Saya mengapresiasi tinggi khusunya Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Jawa Timur dengan mulai masuk ke pondok pesantren melalui Ummart-nya, dengan 'pesantrenpreneur’-nya untuk meningkatkan ekonomi yang dimulai dari pengusaha muda kita," kata Jokowi. 

Jokowi mengatakan pemerintah mendorong dan memotivasi ide dan gagasan seperti Pesantrenpreneur dan Ummart ini. Dengan demikian, jumlah Ummart tidak hanya 10, melaiankan ada di semua pesantren yang jumlahnya mencapai 30 ribu. 

"Saya lihat sudah di beberapa pesantren, ada 'ummart', 'nummart’, itu harus terus dikembangkan. Pemerintah juga mulai membangun bank wakaf mikro di pondok-pondok pesantren. Awalnya 20 ponpes, lalu ditambah jadi 40 ponpes, dikoreksi diperbaiki lagi dan makin banyak, harapan saya seperti itu," ungkap Presiden.

Pada kesempatan tersebut, Presiden sempat salah menyebutkan nama pondok pesantren Bayt Al-Hikmah menjadi Bayt Al-Hakim. Dia pun mengucapkan maaf yang justru mengundang tawa undangan. 

“Mohon maaf karena terlalu banyak ponpes yang saya masuki jadi saya keleru, mohon maaf pak kyai. Namanya manusia pasti ada kelerunya apalagi Presiden kan juga manusia, ada keleru ada kurang mohon dimaafkan," kata Presiden yang mengundang tawa para undangan.

1.000 Ummart di Jatim

Ketua Umum Hipmi Jawa Timur Mufti Anam mengatakan Ummart awalnya menjadi proyek percontohan di Ponpes Bayt Al-Hikmah. Namun, dia mengatakan, konsep itu dikembangkan di 10 ponpes lainnya dengan asisten dari ritel-ritel modern lainnya. 

Padahal, menurut Mufti, ada 30 ribu ponpes di seluruh Indonesia dengan lima juta santri dan berdampak pada 10 juta umat. Dia pun menceritakan awal pendirian toko ritel modern ponpes. 

Dia menerangkan awalnya di ponpes hanya ada warung dan koperasi. Namun, warung dan koperasi itu tidak mampu untuk berkompetisi dengan ritel yang ada.

“Maka, Hipmi bersinergi dengan Aprindo mengembangkan 'Ummart' untuk berkompetisi dengan ritel yang ada," kata Mufti.

Ummart pun menjadi inkubator bisnis karena tiga bulan sekali pengurus Ummart dan ponpes akan digilir dari satu ponpes ke ponpes lain. "Agar kalau pulang ke daerah tidak hanya jadi ustaz dan kyai, tetapi juga jadi 'ustazpreneur' dan 'kyaipreneur’,” kata dia.

Dia menambahkan wali santri tidak boleh memberikan uang tunai ke anak-anaknya agar uang dapat di-tracking untuk hal produktif dan halal. Ini juga menjadi cara memproteksi santri. “Agar menghindarkan dari narkoba dan lainnya," jelas Mufti.

Ia menargetkan akan ada 1.000 Ummart berdiri di seluruh Jawa Timur.

Hadir juga dalam acara itu Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement