Ahad 13 May 2018 05:27 WIB

Dunia Mengecam Israel

Para pengungsi Palestina makin terancam.

Warga Palestina mengenakan makeup menyerupai karakter film Holywood Avatar dalam aksi menuntut 'Hak Kembali ke Tanah Air' di perbatasan Jalur Gaza dengan wilayah penjajahan Israel.
Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
Warga Palestina mengenakan makeup menyerupai karakter film Holywood Avatar dalam aksi menuntut 'Hak Kembali ke Tanah Air' di perbatasan Jalur Gaza dengan wilayah penjajahan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Kamran Dikarma

AMMAN -- Gelombang kecaman untuk Israel datang dari berbagai negara di dunia. Mereka serentak melontarkan kutukan terhadap aksi Israel yang tak henti melancarkan aksi pendudukan di Palestina.

Satu aksi protes dilancarkan oleh ribuan warga Yordania, Jumat (11/5), yang menggelar aksi demonstrasi di kawasan Sweileh, Amman. Aksi ini digelar untuk memprotes pendudukan Israel terhadap Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.

Dalam aksinya, massa meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina. "Kami siap mengorbankan hidup kami untuk Palestina," kata para demonstran dalam aksi tersebut seperti dikutip Anadolu.

Beberapa tokoh politik terkemuka Yordania turut ambil bagian dalam aksi di Sweimeh. Satu di antaranya adalah ketua Islamic Action Front Party, Mohamed al-Zayoud.

Massa menyinggung pula tentang al-Nakba, yakni peristiwa saat sekitar 700 ribu warga Palestina terusir dari tanahnya akibat berdirinya Israel. Massa menyerukan Israel agar mengembalikan hak para pengungsi untuk pulang ke desa-desa yang kini didudukinya.

Menurut perkiraan, sekitar 70 persen populasi Yordania yang berjumlah 9,5 juta jiwa berasal dari Palestina. Setelah Israel berdiri, memang cukup banyak warga Palestina yang mengungsi ke Yordania. Selain Yordania, mereka juga mengungsi ke Suriah dan Lebanon serta beberapa negara lainnya.

Aksi protes dan menentang pendudukan Israel juga telah dilakukan ribuan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza sejak akhir Maret lalu. Mereka menuntut Israel mengembalikan tanah dan desa yang didudukinya setelah Perang Arab-Israel sejak 1948 kepada para pengungsi Palestina.

Namun, aksi tersebut direspons secara brutal oleh Israel. Mereka tak segan menembaki para demonstran agar tak mendekati pagar perbatasan. Sejak aksi tersebut digelar, 47 warga Palestina telah tewas dan ribuan lainnya luka-luka.

Kendati telah mengalami kebrutalan pasukan Israel, warga Palestina di perbatasan Gaza bertekad melanjutkan aksinya. Aksi puncak akan digelar pada 15 Mei, yakni ketika Israel memperingati hari kelahirannya yang ke-70.

Sedangkan, dari London, Inggris, ratusan warga Inggris menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di London pada Jumat (11/5). Mereka menyuarakan pembelaan terhadap Palestina dan memprotes peringatan 70 tahun berdirinya Israel.

Dilaporkan laman Anadolu, dalam aksi tersebut massa membawa dan membentangkan bendera Palestina. Mereka pun memekikkan pernyataan seperti "Bebaskan Palestina", "Akhiri Okupansi“, dan "Kemerdekaan Sekarang".

Di antara warga Inggris yang berdemo, ada pula yang membawa poster bertuliskan "Berdiri untuk Gaza, Hentikan Pembunuhan" dan "Nakba70, Kami Kembali".

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement