REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad melarang pendahulunya, Najib Razak, pergi ke luar negeri pada Sabtu (12/5). Mahathir mengatakan ada bukti cukup untuk menyelidiki keterkaitan Najib dengan skandal multimiliar dolar.
Pihak imgrasi mengeluarkan perintah pelarangan meninggalkan Malaysia atas Najib dan istrinya, Rosmah Mansor. Perintah hanya beberapa menit setelah perdana menteri tersingkir itu mengatakan bahwa mereka akan pergi berlibur sepekan ke luar negeri untuk beristirahat setelah kekalahannya yang mengejutkan dalam pemilihan umum.
"Memang benar saya mencegah Najib meninggalkan negeri," kata Mahathir dalam acara jumpa pers.
Ia menambahkan langkah itu diambil untuk mencegah kemungkinan masalah timbul kemudian terkait ekstradisi. "Ada cukup bukti bahwa penyelidikan terhadap hal-hal tertentu ... yang dilakukan oleh mantan perdana menteri itu harus dijalankan dan, jika perlu, aturan hukum akan diterapkan," katanya.