Ahad 13 May 2018 01:23 WIB

Indonesia Agrofood Expo Hadirkan Produk Unggulan Agribisnis

Diantaranya komoditas perkebunan seperti; kopi, kakao, rempah-rempah, serta sawit

Indonesia Agrofood Expo 2018
Foto: ist
Indonesia Agrofood Expo 2018

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Agrofood Expo (IAE) kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC) mulai 10 hingga 13 Mei 2018. Pameran yang berlangsung untuk ke-18 kalinya ini menampilkan produk unggulan agribinis. Diantaranya komoditas perkebunan seperti; kopi, kakao, rempah-rempah, serta sawit yang dikenal sebagai komoditas andalan dalam menghasilkan devisa negara.

Bersamaan pameran IAE ini juga diselenggarakan pameran Indonesia International Modern Agriculture Expo 2018 yang menampilkan alat dan mesin pertanian dari Indonesia dan mancanegara serta Festival Kopi 2018 dengan mengusung tema "Diversifikasi Komoditi Pertanian Mendukung Swasembada Pangan".

"Agrofood Expo merupakan event pameran tahunan yang memamerkan produk pertanian antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, makanan olahan dan teknologinya," ujar Moh Sukur Sakka selaku Ketua Penyelenggara, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/5).

  

Ia mengatakan pameran kali ini memfokuskan pada komoditi kopi, kakao, teh, hortikultura (buah & sayur), dan rempah-rempah, baik produk segar maupun olahannya.

Pameran diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari  kementerian terkait, pemerintah daerah, BUMN, pelaku usaha bidang agribisnis, baik yang skala UKM maupun skala nasional.

"Pameran ini semakin penting artinya sejalan dengan tingginya perhatian pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan  melalui teknologi pertanian modern,” katanya.

Sebagai rangkaian kegiatan pameran, juga diselenggarakan "Indonesia Coffe Festival 2018" yang bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman kopi Indonesia, baik kopi biasa maupun kopi special.

Acara ini mempertemukan berbagai pegiat kopi di Indonesia, mulai dari petani, trader, industri, penikmat kopi hingga pemilik kedai kopi. Selain itu untuk meningkatkan konsumsi kopi dalam negeri dan dunia.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Junaedi menyambut baik diselenggarakannya "18th Indonesia Agrofood Expo 2018". Tema yang diangkat dikatakannya sejalan dengan program pemerintah untuk melakukan diversifikasi pangan.

Ia menjelaskan, potensi komoditi pertanian khususnya sub sektor perkebunan Indonesia masih cukup besar. Akan tetapi pengelolaannya belum optimal karena terkendala oleh beberapa masalah. Antara lain masih rendahnya kapasitas SDM pekebun, tanaman yang sudah tua/tidak produktif, maupun infrastruktur.

"Situasi ini menyebabkan rendahnya produktifitas dan mutu produk,  serta masih didominasi produk primer," ujarnya.

Pada tahun 2017 ia menjelaskan, sumbangsih PDB (Produk Domestik Bruto) sektor perkebunan mencapai Rp 471 triliun meningkat dari PDB tahun 2016 sebesar Rp 428,78 triliun. Di mana mayoritas jumlah tersebut disumbangkan oleh 15 komoditi unggulan perkebunan, seperti kopi, kakao rempah-rempah, sawit, dan lainnya.

"Pameran ini sangat penting untuk memberikan motivasi kepada produsen/petani supaya produk-produk yang mereka hasilkan dapat diterima konsumen, juga sebagai upaya memperkenalkan produk agribisnis Indonesia khususnya perkebunan ke pasar nasional dan  dunia," kata Dedi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement