REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Insiden penyerangan terjadi di pusat kota Paris pada Sabtu (12/5) malam waktu setempat. Pelaku menyerang pejalan kaki menggunakan pisau.
Akibatnya, satu orang tewas dan melukai empat orang lainnya. Pihak berwenang Prancis mengatakan, pelaku telah ditembak mati oleh petugas kepolisian.
Sebelum melakukan aksinya, pelaku sempat meneriaki kata Allahu Akbar. Jaksa Prancis Francois Molins mengatakan unit anti-terorisme polisi akan memulai penyelidikan untuk mengetahui modus operasi pelaku.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji tindakan kepolisian dalam menangani insiden ini. Menurutnya, Prancis tidak akan menyerah menghadapi situasi ini.
Kantor berita Amaq melaporkan, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Akan tetapi, mereka tidak memberikan bukti untuk klaim tersebut.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb mengutuk serangan itu. "Itu terjadi di jantung ibu kota Prancis di distrik yang terkenal untuk opera Paris dan banyak ritel penting," katanya dilansir dari Reuters.
Saksi mata mengatakan mereka melihat pelaku penyerangan berlari ke arah polisi yang menembaknya. "Kami diberitahu untuk masuk ke bar dengan cepat,” kata seorang saksi perempuan kepada televisi LCI.
Akan tetapi, perempuan itu menuturkan, dia ingin tahu sehingga pergi keluar lagi. Di luar, dia melihat seseorang terbaring di tanah sekitar 200 meter dari tempatnya berdiri. “Kemudian, polisi, pemadam kebakaran, dan ambulans tiba," kata dia.
Gambar yang disiarkan TV menunjukkan polisi forensik telah tiba di tempat kejadian. Prancis telah meningkatkan kewaspadaan di tengah serangkaian serangan. Serangan yang terinspirasi oleh kelompok militan ISIS ini telah menewaskan puluhan orang selama tiga tahun terakhir.