Ahad 13 May 2018 09:59 WIB

Polisi Mengonfirmasi Tiga Titik Ledakan Gereja Surabaya

Bom tidak meledak secara bersamaan

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Budi Raharjo
Suasana di depan Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro seusai ledakan, Ahad (13/5).
Foto: Dadang Kurnia/Republika
Suasana di depan Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro seusai ledakan, Ahad (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Polri telah mengonfirmasi sejauh ini terdapat tiga titik ledakan bom di tiga gereja, Surabaya, Ahad (13/5). "Betul. Ada tiga lokasi," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung saat dikonfirmasi wartawan, Ahad (13/5).

Ledakan bom yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (13/5) pagi. Selain di Gereja Santa Clara di Jalan Ngagel Jaya Utara, bom juga meledak di dua gereja lainnya di Surabaya. Bom juga meledak di GKI Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.

Frans menjelaskan bom tidak meledak secara bersamaan. Ada selang waktu beberapa menit dari bom yang meledak di tiga Gereja tersebut. "Ada yang meledak jam 07.30, ada yang 07.40. Ada spare waktu," ujarnya.

Mabes Polri pun telah membenarkan adanya korban dalam ledakan tersebut. Namun, Kepolisian belum merinci jumlah maupun identitas korbam. "Tim melakukan pertolongan terhadap beberapa dugaan korban," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal.

Saat ini sambung dia, pihak kepolisian setempat sedang melakukan pengamanan di lokasi kejadian. Hanya saja Iqbal belum mengonfirmasi lebih lanjut terkait penyebab dari ledakan tersebut. "Jadi ada dugaan ledakan bom di sana. Saat ini kami sedang lakukan pengamanan," kata Iqbal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement