Ahad 13 May 2018 11:55 WIB

Ratusan Jawara Berpangsi Tubing di Ciliwung

Jawa ingin berkontribusi memeriahkan ulang tahun ibu kota

Rep: Ahmad Syalabi Ichsan/ Red: Muhammad Hafil
Aksi jawara menyusuri Sungai Ciliwung.
Foto: Ahmad Syalabi Ichsan/Republika
Aksi jawara menyusuri Sungai Ciliwung.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menyambut bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah,  ratusan jawara dari Jabodetabek menyusuri Sungai Ciliwung pada Ahad (13/5). Susur sungai bertema Jawara Peduli Lingkungan ini mengambil rute Balai Rakyat,  Balekambang hingga ke Dermaga Condet Kita di Jalan Munggang, Balekambang,  Jakarta. Diperkirakan rute yang ditempuh sejauh 6 KM.

Selain menyambut Ramadhan, acara yang diselenggarakan Condet Kita Foundation ini dilakukan dalam rangka menyambut HUT ke-491 DKI Jakarta. Sebagai bagian penting dari masyarakat ibu kota,  jawara juga ingin ikut berkontribusi memeriahkan ulang tahun ibu kota.

Acara susur sungai ini dilakukan untuk mengajak para jawara melihat kondisi Sungai Ciliwung.  Ketua Condet Kita Foundation Ahmad Maulana menjelaskan,  kepedulian jawara terhadap lingkungan sangat dibutuhkan agar sungai tua ini bisa bersih seperti semula.

"Kita ingin agar para jawara tahu Ciliwung. Dengan begitu akan lahir kesadaran untuk menjaga sungai ini, "jelas dia.

Pria yang akrab disapa Lantur ini menjelaskan,  para peserta akan mengenakan kostum pangsi khas jawara.  Setiap daerah akan diwakili oleh sepuluh jawara dengan warna berbeda. Menurut Lantur,  perbedaan warna pangsi di kalangan jawara diharapkan bisa memperlihatkan kepada publik tentang kekompakan jawara. Meski memiliki jurus dan aliran silat masing-masing, para jawara ternyata bisa bersatu untuk lingkungan.

Ketua Ikatan Persilatan Olahraga Silaturahmi Nurosit Sapri Muslim menjelaskan,  turunnya jawara ke sungai kali ini memiliki makna istimewa karena memasuki bulan suci Ramadhan. Menurut dia, turunnya jawara ke sungai dengan ban jelang puasa juga melambangkan jawara hendak menyucikan jiwa dan raganya. 

"Peserta turun dengan ban jadi mereka nyemplung ke kali.  Mereka mandi membersihkan diri. Diharapkan para jawara bisa memasuki Ramadhan dengan kondisi jiwa yang suci, "kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement