Ahad 13 May 2018 15:40 WIB

Menkes: Korban Bom Surabaya Ditanggung Pemerintah

Sembilan korban tewas dan 43 lainnya luka-luka akibat ledakan bom di Surabaya.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pasukan Brimob memasang garis polisi di sekitar Gereja Santa Maria akibat serangan bom, Ahad (13/5).
Foto: Trisnadi/AP
Pasukan Brimob memasang garis polisi di sekitar Gereja Santa Maria akibat serangan bom, Ahad (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan biaya perawatan korban bom di Surabaya, Jawa Timur, akan ditanggung pemerintah. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengonfirmasikan hal tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/5).

Nila menjelaskan sampai pukul 12.00 WIB, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaporkan sebanyak 43 orang terluka dan ditangani di delapan RS di Jawa Timur. Sebanyak 14 orang dirawat RS Bedah Surabaya, lima orang RS Siloam, dan tiga orang di RSUD DR Soetomo.

Selain itu, enam orang dirawat di RS Bhayangkara HSSM, tujuh korban di RS RKZ, satu orang di RSAL Ramelan, dua orang di RS William Booth, dan lima orang RS Premier Surabaya.

"Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provonsi Jawa Timur dan Dinkes Kota Surabaya terus memantau masalah kesehatan akibat kejadian ini," katanya.

Nila menyampaikan duka cita atas kejadian teror bom di Surabaya yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Ia sangat menyayangkan kejadian ini.

Ahad pagi, terjadi ledakan bom berturut-turut di tiga gereja di Surabaya, yaitu Gereja St. Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, GKI Diponegoro di Jalan Diponegoro, dan GKI Wonokromo Gereja di Jalan Arjuno

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement