REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Inafis Satreskrim Polrestabes Surabaya mengevakuasi empat jenazah yang menjadi korban ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Raya Arjuna, Ahad. Evakuasi terhadap korban meninggal dunia baru bisa dilakukan setelah olah TKP rampung.
Empat jenazah yang belum diketahui identitasnya tersebut diduga terdiri dari satu orang pelaku, dua orang pengurus gereja, dan satu orang lainnya pengendara yang kebetulan melintas di depan lokasi kejadian.
"Saat ini korban akan diautopsi dan ada enam jemaat lainnya yang mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit," jelas Kapolsek Sawahan Komisaris Polisi Dwi Eko ditemui di lokasi kejadian.
Polisi mengamankan lokasi parkir sepeda motor tempat ledakan bom terjadi di Gereja Pantekosta, Surabaya, Ahad (13/5)
Proses evakuasi dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, termasuk evakuasi puing-puing puluhan sepeda motor yang hangus terbakar menggunakan kendaraan alat berat.
Baca juga: Jokowi: Aksi Pengeboman Sungguh Biadab
Polisi juga menggunakan kendaraan alat berat jenis "forklift" untuk mengangkat puing mobil yang diduga ditumpangi pelaku untuk melakukan aksi bom bunuh diri.
Dwi menjelaskan mobil yang dikendarai pelaku diidentifikasi jenis Avanza warna hitam. Petugas kepolisian sempat melihat mobil itu masuk dan langsung meledak.
"Polisi yang berjaga pagi tadi juga sempat terlempar, tapi tidak sampai terluka serius," ujarnya.