REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Para pengemudi keluhkan perbaikan kerusakan jalan lintas yang ada di Lampung dilakukan dengan cara tambal sulam yang tidak rata. Tambal sulam yang tidak rapi tersebut dapat menyebabkan kerusakan kendaraan dan rawan kecelakaan.
Menurut salah satu pengemudi bernama Yuri (54 tahun), perbaikan jalan lintas Sumatra yang rusak mulai dari Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan hingga Menggala, Kabupaten Tulangbawang, hanya dilakukan penambalan dengan aspal yang tidak rata permukaannya.
Kondisi tersebut dapat mengganggu kenyamanan pengemudi saat melintas jalan negara tersebut. ''Kalau tambal sulam tidak rata permukaannya, jelas merusak kendaraan dan rawan terjadinya kecelakaan. Soalnya ini jalan lintas kecepakan kendaraan berbeda dengan jalan dalam kota,'' kata Yuri saat pulang dari Jawa ke Lampung, Ahad (13/5).
Yuri berharap pemerintah tidak asal memperbaiki jalan dengan tambal sulam yang tidak rapi, asal-asalan mengerjakannya yang penting lubang-lubang tertutupi. Padahal, ungkap dia, bahaya tambal sulam yang tidak rapi juga potensi terjadinya kecelakaan karena kendaraan goncang dan tidak terkendali saat kecepatan tinggi.
Menyambut bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H, pemerintah mulai memperbaiki jalan rusak khususnya jalan lintas timur, jalan lintas tengah, dan jalan lintas barat. Jalan-jalan yang rusak tersebut sebagai dampak dari muatan berlebih kendaraan truk dan kondisi musim hujan.
Perbaikan jalan rusak juga terjadi di jalan lintas tengah kawasan Kotabumi, Kabupaten Lampung Selatan. Petugas perbaikan jalan rusak juga hanya melakukan tambal sulam dengan cara tidak rapi, yang cenderung menonjol dari badan jalan normal. Tambal sulam jalan lintas tersebut sempat dikeluhkan warga setempat.
Menurut Rudi, warga Kotabumi, jalan lintas tengah menjadi tumpuan kendaraan lintas kota-kota di Sumatra dan Jawa, seharusnya perbaikan jalan rusak harus diperhatikan dampaknya bagi pengguna jalan.
''Jangan menambal jalan rusak dengan asal-asalan yang penting jalan rusak sudah diperbaiki. Mereka tidak tahu kerusakan kendaraan dan kecelakaan karena jalan tersebut tidak rata,'' ujar pengusaha lokal tersebut.
Sedangkan perbaikan jalan rusak di jalan lintas Sumatra ruas Natar hingga menuju Bandara Radin Inten II Branti dalam Kabupaten Lampung Selatan dilakukan dengan meningkatkan kualitas jalan bukan tambal sulam setiap tahunnya. Padahal, ruas jalan tersebut dinilai masih layak dilalui kendaraan.