Senin 14 May 2018 07:43 WIB

OKI Mengutuk Keras Bom Bunuh Diri di Surabaya

OKI berharap Indonesia segera bisa melakukan pemulihan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Polisi mengamankan lokasi parkir sepeda motor tempat ledakan bom terjadi di Gereja Pantekosta, Surabaya, Ahad (13/5)
Foto: STR/EPA-EFE
Polisi mengamankan lokasi parkir sepeda motor tempat ledakan bom terjadi di Gereja Pantekosta, Surabaya, Ahad (13/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sekertaris Jendral Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Yousef Al- Othaimeen mengatakan, OKI mengutuk keras peristiwa terorisme yang terjadi di Indonesia. Yousef mengatakan tindakan bom bunuh diri yang terjadi kemarin di Surabaya sangat mencoreng nama Islam.

Ia mengatakan, aksi teror yang terjadi di Indonesia kemarin sebaiknya tidak dikaitkan dengan agama manapun, kewarganegaraan manapun dan ras manapun. Ia menegaskan, aksi teror merupakan tindakan kejahatan kemanusiaan yang tidak melihat latarbelakang apapun.

"Kami mengucapkan belasungkawa terhadap Indonesia, dan kami berharap Indonesia segera bisa melakukan pemulihan," ujar Yousef seperti dilansir dari Kuwait News, Senin (14/5).

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mengajak tokoh dan umat beragama termasuk para pengelola rumah ibadah untuk mendoakan keselamatan Bangsa Indonesia. Sebelumnya, terjadi tiga ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Ahad (13/5).

"Saya minta semua pemuka agama, tokoh-tokoh umat dan pengelola semua rumah ibadah untuk mengajak umatnya berdoa untuk keselamatan dan keamanan seluruh anak bangsa," kata Lukman melalui keterangan tertulis kepada Republika, Ahad (13/4).

Lukman juga mengajak umat beragama untuk mendoakan para korban agar mendapat tempat terbaik. Juga mengajak mendoakan agar keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan.

"Mari kita doakan para teroris bisa kembali ke jati diri kemanusiaannya dan menjauhi setiap bentuk tindakan kriminal yang merupakan kejahatan kemanusiaan," ujarnya.

Diketahui bom meledak di tiga gereja, dua di antaranya adalah gereja Kristen yaitu Gereja Kristen Indonesia Surabaya dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. Ditambah satu Gereja Katolik yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela. Ledakan bom tersebut menimbulkan banyak korban meninggal dan terluka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement