Senin 14 May 2018 09:36 WIB

Ketum FSKN Kutuk Aksi Terorisme di Surabaya

Sultan mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus merekatkan persatuan dan kesatuan.

Sultan Banjar H Khairul Saleh  (kanan depan) terpilih sebagai ketua umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) periode 2018-2023.
Sultan Banjar H Khairul Saleh (kanan depan) terpilih sebagai ketua umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) periode 2018-2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) mengutuk keras aksi biadab teroris yang menyerang tiga gereja di Surabaya,  Jawa Timur,  Ahad (13/5).

 

Ketua Umum FSKN Sultan Haji Khairul Saleh menegaskan,  aksi bom bunuh yang terjadi di Surabaya,  Jawa Timur, sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam. 

 

“Islam itu adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, sangat menghormati dan menjaga hubungan antarumat beragama. Jadi aksi bom bunuh diri seperti di Surabaya itu jelas bertentangan dengan agama Islam. Kami sangat mengutuk aksi serangan bom yang terjadi pada tiga gereja di Surabaya itu," ujar Sultan Banjar kepada Republika.co.id, Senin (14/5).

 

FSKN juga menyatakan duka yang sedalam-dalamnya bagi para korban aksi terorisme di Surabaya. "Kami menyampaikan duka cita yang mendalam bagi para korban serangan bom,"  kata Sultan Khairul Saleh usai  rapat penyusunan pengurus baru FSKN 2018-2023 di Jakarta. 

 

Ketua ICMI Kalimantan Selatan itu menegaskan, agama Islam tak pernah membenarkan aksi bom bunuh. Menurut Sultan,  secara tegas Alquran melarang umat manusia melakukan aksi bunuh diri.

 

Mantan bupati Banjar dua periode itu mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar merapatkan barisan dan menjaga persatuan dan kesatuan. "Semua pihak harus saling bahu membahu ikut memantau aksi terorisme di negeri ini yang dapat memecah belah kesatuan bangsa," tegas Sultan Khairul Saleh. 

 

Ia menilai,  aksi bom bunuh diri di Surabaya sangat menodai hubungan umat antarberagama.  Sultan Banjar mengimbau semua pihak agar tak terpancing pihak-pihak yang dapat merusak keharmonisan bangsa. 

 

Sultan Banjar mengajak umat Islam untuk selalu meneladani Nabi Muhammad SAW yang sangat menghormati hubungan antarumat beragama. 

 

"Dalam sebuah hadis diriwayatkan, bahwa suatu ketika Rasulullah SAW sedang duduk di salah satu sudut Kota Madinah. Kemudian bersamaan dengan itu, datang sekelompok kaum Yahudi yang tengah membawa seorang jenazah. Bersamaan dengan itu pula, Rasulullah SAW langsung berdiri, sebagai tanda memberikan sebuah penghormatan," ungkap Sultan. 

 

Sejak zaman Rasulullah SAW,  kata dia,  umat Islam sudah diajarkan untuk saling hormat-menghormati, bukan saling sakit menyakiti.

 

Bahkan, kata Sultan,  sahabat Rasulullah SAW,  Ali bin Abi Thalib juga menyeru umat manusia untuk selalu bersaudara.  "Kalau kamu tidak bersaudara dalam agama, bersaudaralah kamu dalam kemanusiaan," ujar Sultan mengutip pernyataan Sayyidina Ali. 

 

Karena itu,  Sultan mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus merekatkan persatuan dan kesatuan dalam menghadapi aksi terorisme.  “Mari kita perangi aksi teroris dengan merapatkan barisan dan memperkuat persatuan dan kesatuan,” ajak Sultan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement