Senin 14 May 2018 14:42 WIB

Angkringan Segoro Amarto Diresmikan di Pasar Demangan

Masyarakat dapat lebih teredukasi mengenai harga pangan yang wajar.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Angkringan Segoro Amarto.
Foto: Dokumen.
Angkringan Segoro Amarto.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Bank Indonesia bersama TPID Kota Yogyakarta, Bulog, dan BPD DIY meresmikan dan membuka Angkringan Segoro Amarto di Pasar Demangan, Ahad (13/5).

Angkringan Segoro Amarto diharapkan dapat memperlancar distribusi dan menjaga kecukupan stok komoditas pangan kebutuhan masyarakat, seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, dan lain-lain.

"Pembukaan Angkringan Segoro Amarto dengan konsep mobile, merupakan outlet ketiga Kios Segoro Amarto, setelah sebelumnya di Pasar Beringharjo (2016) dan Pasar Kranggan (2017)," kata Kepala Perwakilan BI DIY, Budi Hanoto.

Dibukanya outlet ketiga ini, menurut dia, menunjukkan komitmen TPID kota Yogyakarta untuk menjaga stabilitas harga setiap saat, termasuk menjelang hari besar keagamaan. Keberadaan Angkringan Segoro Amarto juga merupakan salah satu langkah antisipasi TPID Kota Yogyakarta dalam pengendalian inflasi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2018.

Di samping itu, kata Budi menambahkan, diharapkan membantu masyarakat dan pedagang pasar mengetahui perkembangan harga komoditas pangan yang wajar serta sejalan dengan upaya pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) atau dengan kata lain sebagai price reference store.

Melalui price reference store ini, masyarakat dapat lebih teredukasi mengenai harga pangan yang wajar, sehingga konsumen memiliki ekspektasi perkembangan harga yang wajar pula. Sehingga praktik-praktik spekulasi harga dapat ditekan seminimal mungkin.

Ia menjelaskan, Angkringan Segoro Amarto di Pasar Demangan beroperasi setiap hari Ahad mulai pukul 08.00 WIB dengan komoditas yang disediakan antara lain beras, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu. Papan harga Angkringan Segoro Amarto yang ditempatkan di sudut-sudut pasar diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pedagang dan pembeli terhadap level harga yang wajar.

Budi berharap pula ke depan dilakukan replikasi Kios Segoro Amarto baik dalam konsep permanen maupun mobile ke seluruh pasar di kabupaten/kota di DIY. Sehingga spekulasi harga dapat diminimalisir dan upaya pengendalian harga dapat lebih efektif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement